Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kepada Perempuan yang Terluka

19 April 2019   06:56 Diperbarui: 19 April 2019   07:15 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh Tabrani Yunis


Kala kutengadahkan wajah
Dalam doa memohon ampunan
Kumasuk ke relung hatimu nan gelisah
Ada luka menganga yang lama tersimpan

Kulihat yang luka parah
Membawa kau rebah bersama trauma
Pantas saja begitu susah dan gelisah
Siapatah nan telah menorehlan luka
Hingga darah tak membasahi wajah

Dalam doa aku gelisah
Apatah aku yang menorehkan sembilu nestapa itu?
Atau kosa kataku yang melelehkan darah?
Maafkan aku bila ada kata yang lebih tajam dari pisau yang kuasah
Maafkan aku bila telah membuatmu resah
Aku tak ingin kau larut dalam payah
Agar aku pun tak lagi gelisah

Wahai perempuan yang terluka oleh tajamnya kata
Kau buat aku faham akan dosa
Bukan hanya karena kerasnya raga
Kata-kata itu membelah dada
Kini aku baru percaya
Bila kata membuatmu luka

Wahai perempuan nan terluka
Ketika aku tengah menengadahkan tangan
Ketika aku tengah selami ke dalam dadamu
Ketika aku menyaksikan gelombang tesah yang mendesah
Mumgkin karena dosa kata yang melukai marwah
Maafkan aku yang mungkin bersalah
Agar  semua itu tidak membakar segala amalan yang telah kugubah
Izinkan aku mengobati  luka yang kugoreskan dengan seonggok kata
Tak sengaja, namun luka merah
Izinkan aku mengoleskan penawar luka di hati
Biar kuusir resah dan gelisah dengan dunia yang indah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun