Oleh Tabrani Yunis
Perempuan-perempuan buruh gendong itu tengah menabur mimpi dengan beban di pundak
Mereka mengais rezeki untuk mengisi perut yang lapar dengan sesuap nasi dari hasil keringat sendiri
Mereka berjalan, bertanya, menawarkan jasa menggendong barang-barang keluar Beringharjo mencari becak
Di luar tukang becak tak beranjak mengajak-ngajak setiap orang mengeliling kota agar dapat mencicipi sedikit rezeki
Perempuan-perempuan buruh gendong dan tukang becak itu terus berdesak-desak dan mendesak meminta bawaan di pundak
Mimpi mereka hanya untuk hari ini
Perempuan-perempuan buruh gendong di pasar Beringharjo itu menebarkan senyum
Berjalan menuai rasa kasih sayang orang-orang yang datang berniaga
Kadangkala ada muatan yang membungkukkan punggung dan menghilangkan senyum
Tuntutan hidup yang berat telah membuat mereka tak berdaya