Mohon tunggu...
Tabrani Yunis
Tabrani Yunis Mohon Tunggu... Guru - Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mereka Mengadakan Festival Dosa

12 Mei 2017   20:40 Diperbarui: 12 Mei 2017   21:14 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Festival Dosa

Setelah dua hari berada di Chennai, belajar di ruangan pertemuan di sebuah hotel di Chenai Madras, India itu, pada hari ke tiga, kami menngunjungi sebuah LSM di Nagatipatinem, yang terletak di pinggir pantai Samudra India itu. Daerah yang juga dihantam bencana tsunami saat itu. Buktinya, banyak kapal besar dan kecil yang dihempas bencana tsunami saat itu, juga banyak rumah pendudukan yang hancur.

Nah, dalam perjalanan ke Nagatipatinem itu, kami bermalam semalam di Madurai. Perjalanan dari Chenai ke Madurai memakan waktu lebih kurang satu jam dengan pesawat. Madurai, adalah sebuah kota kecil yang penduduknya ada banyak yang muslim. Namun, ketika pagi, saat kami mau berangkat ke Nagatipatinem dengan menumpang mobil sewa, tiba-tiba kami terperangah melihat sebuha pengumuman di kaca, dekat resepsionis hotel itu.

Ya, terperangah membaca  tulisan “Festival dosa”. Wah, aneh sekali kota ini. Mengapa masyarakatnya membuat acara festival dosa? Ini, benar-benar keterlaluan, begitu dalam pikiran penulis. Bagaimana bisa ya, mereka memfestivalkan dosa? Ya, ini benar-benar keterlaluan.

Nah, karena rasa ingin tahu terus berkecamuk di pikiran, maka penulis bertanya kepada resepsionis hotel. Dengan kemampuan Bahasa Inggris, cukup makan, penulis bertanya. “ Tabrani : Excuse me, Miss. Would you please tell me what festival is it?”

Receptionist : Oh, sure. Dosa festival is a festival of food. Dosa is a kind of food in India.

Tabrani Yunis : Really? I thought it was a festival of sin. Ha ha ha

Ya, ternyata penulis keliru memahami tentahg festival itu. Nah, bagaimana dengan anda? Pernahkah anda mendengar atau menyaksikan festival Dosa? Pasti anda akan bertanya juga, lho kok ada festival dosa? Masa iya sih dosa difstivalkan? Ya, bisa saja sejumlah pertanyaan akan mencuat di fikiran kita saat mendengar ada pengumuman atau selebaran tentang festifal dosa tersebut. Kita pasti akan berkata, ah gila, ada -asa saja manusia sekarang, dosa saja sudah difestivalkan. Ini benar-benar kerjaan orang gila. Ya begitulah sejumlah ungkapan yang muncul dari mulut kita.  Namun, setelah dicari jawaban, festival dosa adalah festival makanan sejenis kerupuk. Ha ha ha

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun