Oleh : Pretty Failasufa Aziza, S.I.A., M.A (Kaprodi MSDM Polteknaker)
Tepat pada hari Senin, tanggal 11 Maret 2019 Prodi Diploma 3 Manajemen Sumber Daya Manusia sebagai salah Program Studi di Politeknik Ketenagakerjaan melaksanakan kegiatan Pengabdian Masyarakat dalam rangka memenuhi Tri Darma Perguruan Tinggi. Kegiatan tersebut dilakukan di Bekasi tepatnya di SMK Taman Harapan Bekasi.
Pagi itu, tepat pukul 07.00 WIB panitia tiba di lokasi dan langsung mempersiapkan segala yang dibutuhkan. Efri Yoni Baikoeni, sebagai Kepala Program Studi MSDM, mengarahkan tim untuk langsung menemui Iin Solihin, Kepala Sekolah SMK Taman Harapan Bekasi. Kepada panitia Pengabdian Masyarakat, Iin mempersilahkan untuk persiapan dan memulai kegiatan.
Tepat pukul 09.00 WIB, kegiatan Pengabdian Masyarakat siap dimulai. Kala itu Iin membuka kegiatan dan memberikan sambutan. Kepada seluruh siswa kelas XII SMK Taman Harapan Bekasi dan juga 5 orang guru yang mendampingi, Iin berpesan agar mengikuti materi dengan antusias, aktif, dan kritis, serta membawa perubahan yang positif di sekolah.
Selanjutnya acara inti dimulai dengan diawali dengan sambutan dari Efri selaku Kepala Program Studi MSDM sekaligus mempersilahkan Pretty Aziza, selaku narasumber, untuk menyampaikan sosialisasi / materi kepada seluruh peserta kelas XII SMK Taman Harapan Bekasi.
Yang digaris bawahi disini bahwa pembudayaan nilai-nilai di sekolah menjadi kunci yang dapat membentuk karakter anak didik. Sehingga perlu komitmen bersama tidak hanya pada siswa tetapi juga para guru agar proses pembudayaan dapat sampai dan diterima hingga pada ranah kognitif siswa dan selanjutnya membudaya dan menjadi nilai-nilai yang dipraktekkan bersama.
Berbicara mengenai budaya, konsepnya sangat luas, tidak hanya apa yang dilihat dari kebiasaan / perilaku tetapi juga nilai-nilai yang dibawa oleh setiap orang / perusahaan, maupun pendapat yang membentuk asumsi seseorang juga sudah bisa dikatakan sebagai budaya.
Budaya yang dibawa oleh setiap orang / perusahaan / sekolah berbeda, karena tujuannya juga berbeda untuk itu penting dalam mengintegrasikan antara budaya yang dibawa oleh orang-perorang dengan yang ada di perusahaan / instansi / sekolah. Dalam hal ini suatu budaya dapat menjadi kuat jika apa yang ada dan diinginkan di sekolah dapat dipraktekkan oleh mayoritas siswa dan guru.
Kuncinya adalah melalui pembudayaan nilai-nilai, melalui pendidikan karakter, peraturan / tata tertib di sekolah, serta melalui kebiasaan yang positif yang hidup di sekolah, misalkan penerapan kantin kejujuran, lomba kebersihan, role model dari para guru, dan lain sebagainya.
Sosialisasi ini berlangsung selama 2 jam, yang terdiri atas penyampaian materi, diskusi, dan kuis yang diberikan oleh narasumber. Acara sosialisasi berjalan lancer, seluruh siswa menyambut dengan antusias dan kritis.