Mohon tunggu...
Tabita Larasati
Tabita Larasati Mohon Tunggu... Desainer - disainer

suka jalan-jalan dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Haji dan Kewajiban Pemerintah Melindungi Warganya

10 Juni 2021   14:11 Diperbarui: 10 Juni 2021   14:24 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam beberapa hari ke depan, Arab Saudi akan mengumumkan negara-negara yang bisa mengirimkan calon jamaah haji pada tahun ini. Sebelumnya, Arab Saudi telah memberikan izin hanya kepada 11 negara yang boleh masuk ke negara itu (bukan karena haji) , antara lain Uni Emirat Arab, jerman, Amerika Serikat, Italia, Irlandia, Portugal, Inggris, Swedia, Swiss, Perancis dan Jepang.

Penilaian / pertimbangan dengan prinsip kehati-hatian oleh pemerintah Arab Saudi soal Haji, apapun hasilnya harus kita hargai dan hormati. Seperti kita tahu negara itu menerima jemaah haji sekitar 2 juta pertahunnya. Dengan jumlah itu pada dua tahun ini memang tidak bisa dilakukan karena akan menimbulkan kerumuman yang luar biasa besar. Jika tahun ini dilakukan dan hanya menerima 10 % dari jumlah itu makan dipastikan 200 ribu orang yang akan berkumpul di satu tempat dalam satu waktu; sehingga berapapun jumlah orang yang akan diterima menjadi jemaah haji, harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Mereka harus mempertimbangkan dampak dan kerusakan (kehilangan jiwa) dari penyebaran virus dengan cermat dan benar. Tak hanya soal saat ibadah mengelilingi Ka'bah tapi juga soal penginapan, makanan, toilet, transportasi serta layanan kesehatan yang benar-benar harus diperketat.

Selain masalah ibadah mereka tak mau menjadi epicentrum penyebaran penyakit di dunia islam.  Kementrian haji dan Umroh Arab Saudi telah bekerja keras untuk meningkatkan layanan yang diberikan di sektor haji dan umroh, ditengah situasi pandemi luar biasa.

Meskipun belum diumumkan, Indonesia sudah mengumumkan bahwa kita tidak akan mengirimkan jemaah haji. Hal ini karena diyakini bahwa perpindahan /pergerakan orang yang massif diyakini akan memicu perpindahan virus Covid-19. Disisi lain, di Indonesia sendiri memang sedang berjuang untuk menanggulangi Covid-19 di tanah air.

Kita tak bisa memungkiri kita kerap abai dengan peringatan pemerintah soal protokol kesehatan. Saat Idul Fitri kemarin, para pemudik dengan segala cara datang dari kota besar ke kampung mereka. Atau pekerja migran datang dari negara tempat mereka bekerja seperti Arab saudi, Hong Kong atau Malaysia tanpa memikirkan bahwa mereka membawa virus ke kampung sehingga di beberapa tempat kita temui cluster virus Covid-19.

Nanti, jika daftar negara yang boleh melaksanakan ibadah haji oleh Arab Saudi sudah diumumkan, apapun hasilnya kita tetap tidak mengirimkan orang berhaji. Hal ini harus kita maklumi, karena bagaimanapun keputusan ini punya niat baik pemerintah untuk menjaga kesehatan jiwa warganya. Pemerintah semua negara di dunia punya kewajiban untuk melindungi warganya sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun