Ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim yang sangat populer di masyarakat ketika menghadapi bulan Ramadhan. Hadist itu berbunyi " Ketika masuk bulan suci Ramadhan, maka setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surge dibuka dan pintu-pintu neraka di tutup"
Apakah memang surge akan terbuka secara otomatis apapun sikap dan perilaku kita. Apakah surge benar-benar terbuka bagi orang yang sehari-harinya suka ngerumpi atau berbuat usil bahkan jahat kepada orang lain ? Apakah neraka benar-benar tertutup pada bulan ini. Kita seakan dapat jalan tol menuju surga?
Hadist ini jangan dipahami secara teks, seakan-akan pintu neraka benarbenar tertutup dan pintu surge terbuka lebar sehingga kita bisa berbuat semaunya. Bagis sebagain ulama, hadist ini adalah metafora bagi bulan Ramadhan. Makna sesungguhnya adalah pada bulan Ramadhan seperti sekarang ini, kita seharusnya harus bekerja lebih keras, lebih giat dan lebih aktif untuk memperoleh pintu-pintu surga dengan perbuatan-perbuatan yang baik.
Sebaliknya pada bulan ini juga, kita juga harus bekerja dengan lebih keras untuk menghindari perbuatan-perbuatan dosa yang bisa dan biasa kita lakukan. Terlebih pada masa sekarang, banyak sekali perbuatan yang mengarah ke dosa tapi tanpa kita sadari. Apa itu ?
Kita tentu sudah sangat akrab dengan media sosial. Bahkan sebagian kita hampir tiap hari dan tiap jam memeriksa akum media sosial yang dimiliki; entah itu facebook, instagram maupun wa grup. Memang banyak sekali hal yang bisa dilakukan dengan media sosial, entah itu memperluas jejaring kita, memberikan perhatian kepada kaum yang kurang beruntung seperti miskin dan terpencil. Memberikan pengajaran melalui online kepada anak didik kita, mendapatkan ceramah agama melalui youtube dan lain sebagainya.
Namun di sisi lain, media sosial juga menawarkan hal-hal negative seperti memamerkan sesuatu yang tak perlu seperti barang baru di rumah. Atau mempersoalkan urusan orang lain dan mengumumkannya di media sosial. Ada juga kebiasaan yang tidak pada tempatnya yaitu mencaci orang lain melalui media sosial. Aksi hujat dan mencaci ini sering kita lihat melalui akun-akun facebook warganet yang sering membully tanpa tahu konteks ceritanya. Mereka sering hanya ikut-ikutan bersikap itu ketika teman-temannya melakukannya.
Apakah itu yang diharapkan pada bulan Ramdhan yang suci ini, dimana surga akan kita peroleh jika kita berusaha. Apakah benar-benar neraka ditutup, meski kita melakukan sesuatu yang tak elok. Tentu tidak bukan.
Sebaiknya kita memang benar-benar harus sadar bahwa kita harus selalu menjaga perilaku kita pada ramadhan seperti ini, dan menjauhkan perilaku negative yang tidak disukai oleh Allah. Dengan begitu inshaallah kita akan mendapat pahala berlipat dan dipertemukan dengan Ramdhan pada tahun depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H