Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Elon Musk Jadi Menkominfo?

25 Mei 2023   14:27 Diperbarui: 25 Mei 2023   14:40 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana kalau nanti ada kerusakan? Apakah mampu dengan cepat ditangani, alias tersedia sparepart dan teknisi yang siaga setiap saat?

Pada laman BAKTI, tertulis misinya adalah "Memberikan pelayanan Kewajiban Pelayanan Universal (KPU/USO) yang berkualitas dan tepat sasaran dalam rangka mengatasi kesenjangan digital di Indonesia".

Saya ingin membahas dua hal saja dari misi tertulis. Yaitu "tepat sasaran" dan "kesenjangan digital".

Sekali lagi, bukan untuk mendiskreditkan daerahnya, apakah program pengadaan BTS 4G untuk daerah 3T itu sudah "tepat sasaran"? Sudahkah ada kajian untuk menyediakan koneksi internet dengan cara lain yang lebih efektif selain mendirikan tower BTS?

Tentang mengatasi "kesenjangan digital". Apakah itu ada urgensinya untuk daerah 3T? Bukankah literasi digital adalah paling penting untuk didahulukan?

Kalau mau bicara kesenjangan digital (bahasa kerennya digital devide), jangankan daerah 3T. Di daerah perkotaan contohnya Jakarta dan kota satelitnya seperti Depok dan Bekasi, kemudian didaerah bukan tergolong 3T pun, masih ada kok.

Kenapa di kota besar masih ada kesenjangan digital? Karena kemampuan akses (internet), bukan satu-satunya faktor digital devide. 

Akan tetapi, ada beberapa hal/masalah lain yang lebih kompleks. Untuk menyebutkan beberapa faktor lain, misalnya gender, status sosial, pendidikan, penghasilan, motivasi dan ketertarikan.

Kita kembali ke masalah dugaan korupsi pengadaan BTS, dengan akibat pencopotan Menkominfo.

Sudah banyak pakar, mantan pakar, pakar dadakan, rakyat biasa dari ujung barat sampai timur Indonesia, di dunia nyata maupun maya, heboh membicarakan siapa pengganti yang layak untuk menjadi Menkominfo.

Tidak bisa memungkiri, kalau urusan begini maka kegaduhan akan terjadi dimana-mana. Terutama kegaduhan di dunia maya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun