Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Abu Menjadi Abu

6 Maret 2022   16:00 Diperbarui: 6 Maret 2022   16:03 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pray Fast Give (www.deviantart.com/aquarules/)

Apa yang tersembunyi, akan menjadi kembang yang indah
Ketika dipamerkan, semua menjadi sia-sia (tak berguna)

Zeami

Mungkin sudah lazim bagi manusia sebagai makhluk sosial, untuk mempertontonkan keberhasilan, pencapaian, status, keluarga dan lain-lain yang daftarnya pasti akan panjang jika saya tuliskan. Tidak perlu bukti untuk semua ini karena kita mudah menyaksikan atau membacanya di media sosial dan berbagai macam jenis blog yang tersebar di internet.

Ada banyak alasan kenapa bisa begitu. Salah satunya, mungkin karena mereka ingin memamerkan usaha keras yang telah dilakukan untuk mencapai semua itu.

Akan tetapi, tidak semua orang mempunyai sifat sama. Bahkan beberapa orang terkenal, lebih suka untuk menyembunyikan (baca: tidak mengumbar) usaha kerasnya sebelum mencapai keberhasilan.

Saya ambil contoh tentang pesepak bola Neymar, yang saat ini bermain untuk klub sepak bola Paris Saint-Germain. Seperti dituturkan oleh koleganya Daniel Pereira di majalah Eleven Sports, pesepak bola yang meraih Golden Ball Award pada tahun 2013 itu ternyata seorang pekerja keras, dibalik kehidupan glamor yang umumnya dilakukan oleh pesepak bola papan atas dunia.

Bintang dengan bayaran transfer termahal sebesar 222 juta Euro itu tidak suka menggembar-gemborkan usaha giat yang dilakukan. Pesepak bola dengan bayaran termahal setelah Messi dan Cristiano Ronaldo menurut majalah Forbes itu, ternyata dengan sembunyi-sembunyi menanam biji kembang. Sehingga kita hanya bisa melihat hasilnya setelah biji itu tumbuh menjadi pohon dan mengembang.

Mulai Rabu Abu tanggal 2 Maret lalu, umat Kristen Katolik memasuki masa Pra-Paskah. Selama 40 hari, bagi yang cukup umur diwajibkan untuk melaksanakan pantang dan puasa. Setelah melampaui masa ini, puncaknya adalah perayaan kebangkitan Kristus pada hari raya Paskah.

Pantang dan puasa yang dilakukan oleh orang Katolik, mungkin dipandang tidak terlalu sulit untuk dilakukan. Karena memang inti dari pantang dan puasa adalah bukan tentang perbuatan pantang dan puasanya.

Lagi pula, ukuran dari perbuatan pantang dan puasa itu bukan menggunakan ukuran manusia. Ini bukan masalah menahan lapar dan haus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun