Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Abu Menjadi Abu

6 Maret 2022   16:00 Diperbarui: 6 Maret 2022   16:03 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pray Fast Give (www.deviantart.com/aquarules/)

Sehingga tidak ada ungkapan orang paling tahan lapar dan haus itulah yang akan berhasil melalui masa 40 hari. Orang juga tidak bisa pamer bahwa usaha giat telah membawanya kepada kemenangan akhir.

Ukuran yang dipakai tentu adalah ukuran dari Tuhan. Dengan kata lain, manusia harus menempatkan hati dan pikirannya, agar bisa lebih mendekat kepadaNya.

Di hadapanNya kita harus membuang pemikiran dan segala sesuatu yang menyangkut kehidupan duniawi. Orang harus menjadi "telanjang" di depan Tuhan, kemudian menyerahkan diri seutuhnya dalam kehangatan pangkuanNya.

Menurut saya, ada 3 hal pokok yang perlu dilakukan selama masa shijun-setsu (atau Pra-Paskah dalam bahasa Indonesia). Yaitu berdoa, puasa (serta pantang) dan terakhir adalah bersedekah. Saya akan membahas satu per satu hal ini pada paragraf selanjutnya.

Kita pasti setuju bahwa berdoa adalah melakukan komunikasi dengan Tuhan, baik secara personal maupun komunal. Berdoa akan mendorong perubahan hati, kemudian kita akan mengalami pengalaman bathin yang membuat orang sadar diri.

Jika meminjam istilah dari Kahlil (Khalil) Gibran, berdoa adalah cermin dari hati. Dia mengatakan juga bahwa berdoa adalah lagu dari hati.

Penulis kelahiran Lebanon itu juga mengatakan bahwa cara berdoa tidak perlu diajarkan. Karena doa sebenarnya bisa datang dari dalam diri, kemudian dari apa yang dirasakan oleh orang bersangkutan.

Kahlil memang menulis banyak dalam puisinya tentang doa. Saya mencermati, ada satu hal untuk introspeksi kita mengenai doa yang disentil dengan pedas oleh Kahlil. 

Dia berkata bahwa orang hanya berdoa ketika dalam kesulitan saja. Kahlil menyangsikan orang mau berdoa saat senang atau dalam kelimpahan dan tidak kekurangan apa pun. Bagaimana menurut Anda?

Sekarang mari kita bahas puasa dan pantang. Seperti sudah saya tuliskan sebelumnya, puasa dan pantang selama 40 hari mungkin bukan suatu hal sulit untuk dilakukan. Alasannya, puasa dan pantang disini bukan menitikberatkan pada menahan rasa lapar dan haus.

Akan tetapi, kita melakukan puasa dan pantang dengan tujuan untuk menunjukkan kecintaan kepada Tuhan. Abu yang kita terima saat dimulainya puasa adalah untuk menunjukkan pertobatan, serta usaha untuk merubah hati secara sungguh-sungguh untuk lebih mencintai Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun