Desember bagi saya merupakan bulan yang istimewa. Mungkin Anda mempunyai pendapat lain, dan tentu saja tidak ada masalah jika kita berbeda.
Kalau boleh menuliskan sedikit saja tentang mengapa Desember itu istimewa, alasannya karena tiga hal berikut.
Pertama karena Desember adalah penutup siklus satu tahun.
Siklus sebagai putaran waktu yang berulang secara teratur, tentu mempunyai awal dan akhir. Siklus satu tahun dimulai dengan bulan Januari, dan Desember mempunyai peran sebagai penutup atau akhir dari siklus.
Karena fungsinya sebagai bulan penutup, jika ada orang yang mempunyai target semua kegiatan harus selesai tahun ini, maka dia harus lebih giat melakukan segala upaya agar semua rencana bisa diselesaikan pada bulan Desember.
Dengan kata lain, bagi orang-orang seperti ini, Desember adalah bulan sibuk.
Jepang mempunyai nama lain untuk Desember, ditulis dengan dua huruf kanji. Bila dilafalkan berbunyi shiwasu, artinya guru (atau biksu) yang berlari. Bisa dibayangkan bagaimana sibuknya, kalau seorang guru atau biksu yang biasanya tenang dalam melakukan segala hal, harus berlari.
Ada pula kegiatan shigoto-osame (artinya menutup atau mengakhiri pekerjaan), yang dilakukan pada hari terakhir masuk kantor di bulan Desember (tanggalnya bervariasi antara 26, 27, atau 28).
Biasanya kepala divisi akan memberikan pidato singkat tentang pencapaian tahun ini dan rencana tahun depan di hadapan karyawan. Setelah itu semua orang bisa menikmati makanan ringan dan minuman (bir maupun sake) yang sudah disediakan, di tempat yang sama yaitu di ruangan kantor.
Penutupan kegiatan bekerja ini mempunyai arti penting bagi orang Jepang. Apalagi bekerja merupakan kegiatan yang berhubungan dengan orang lain.
Antara sesama rekan, sebelum meninggalkan kantor atau berpisah saat jalan pulang ke rumah, kita saling mengucap: