Banyak juga keuntungan karena tidak keluar dari rumah (su-gomori dalam bahasa Jepang) dan selama bekerja, juga dari rumah karena pandemi Covid-19.Â
Kalau saya menyebutkan salah satu keuntungan adalah, punya waktu untuk bisa melihat-lihat koleksi lama CD, kemudian memutarnya kembali.
Minggu ini saya memutar berulang-ulang album CD perdana dari penyanyi Utada Hikaru yang diberi judul "First Love". Lagu pertama pada album berjudul "Automatic", saya pikir pas untuk memberikan gambaran apa dan bagaimana kompasiana itu.
Saat akses dan melihat layar komputer
Terbaca gemerlapnya deretan huruf
Jika kita tempelkan tangan ke sana
Saya merasa hangat
Berdasarkan paparan Bung Nurulloh yang saya lihat pada rekaman video 12 tahun kompasiana, jumlah artikel pada dua tahun terakhir berada pada kisaran 170 ribu. Ini bukanlah jumlah sedikit.Â
Sehingga banyak juga tentunya orang yang bisa merasakan berbagai macam hal setelah membaca artikel tersebut, baik melalui layar komputer maupun gawai.Â
Dari orang-orang tersebut, mungkin ada yang merasa "hangat" seperti pada lirik lagu diatas.
Walaupun tidak memungkiri, ada beberapa orang bahkan bisa merasa "panas", atau sebaliknya malah merasa "dingin". Boleh jadi ada yang merasa campur aduk "panas dingin"?
Perjalanan 12 tahun memang bukan jarak waktu yang pendek dan mudah untuk dilalui. Apalagi kompasiana sebagai media digital, tentunya dituntut untuk tidak hanya peka terhadap perkembangan teknologi, melainkan harus juga memperhatikan tren yang sedang berkembang pada masyarakat (baca:selera pasar).
Karena kalau tidak, maka bisa ketinggalan "kereta". Bahkan apesnya, bisa jadi ditinggalkan penumpang.
Kalau ditilik lebih jauh lagi tentang angka 12, maka bisa dikatakan bahwa tahun ini merupakan titik puncak, dan berikutnya merupakan titik awal dari siklus.