Mohon tunggu...
Lupin TheThird
Lupin TheThird Mohon Tunggu... Seniman - ヘタレエンジニア

A Masterless Samurai -- The origin of Amakusa Shiro (https://www.kompasiana.com/dancingsushi)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Liburan Sambil Menonton "Yose" Rasa "Kai-dan" di Indonesia

16 Januari 2019   12:28 Diperbarui: 16 Januari 2019   20:00 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini tentunya menggembirakan, sehingga saya bisa cepat sampai lalu beristirahat, karena duduk di kursi pesawat selama 8 jam adalah "siksaan" bagi saya.

Sebenarnya tak banyak kegiatan yang saya lakukan selama berada di Indonesia, karena untuk urusan acara keluarga pun, segalanya (misalnya memesan aksesori untuk hiasan ruangan yang digunakan, makanan, dan sebagainya) bisa dilakukan melalui online.

Saya banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Kegiatan yang saya lakukan antara lain beres-beres rumah, membaca buku koleksi maupun melewatkan waktu dengan menonton televisi, sambil berbincang dengan keluarga. 

Nah dari kegiatan-kegiatan itu, terutama dari menonton acara televisi, ada beberapa hal menarik yang saya temukan.

Seperti, saya baru tahu ternyata sinetron Dunia Terbalik dan Tukang Ojek Pengkolan menarik untuk ditonton. Keduanya mengangkat tema sederhana yang terkadang memang terjadi di masyarakat sekitar kita. 

Alur ceritanya yang menarik dan terutama mudah untuk dipahami, membuat saya terkadang tertawa (bukan tertawa sendiri lho) dan tersenyum.

Akan tetapi, yang paling menarik menurut saya adalah, acara pidato kenegaraan salah satu capres yang disiarkan oleh televisi beberapa hari yang lalu.

Dari hasil pengamatan saya tentang pidato-pidato yang disampaikan oleh kedua capres pada beberapa acara terpisah, saya melihat ada dikotomi (yang mencolok) dari esensi yang selama ini disampaikan kedua calon. 

Satu calon isinya tentang optimisme, sementara calon yang lain adalah tentang "menakut-nakuti" atau mungkin bisa saya katakan saja, isinya melulu mengenai pesimisme (disini saya tidak akan berbicara tentang validitas informasi data-data yang disajikan).

Saya tidak akan berbicara pidato yang membahas tentang optimisme, karena jelas kita semuanya pasti mempunyai optimisme, dalam segala hal. Menurut saya, lebih asyik kalau membicarakan orang yang hanya bicara tentang pesimisme. 

Kok bisa? Ya bisa dong! Salah satu sebabnya adalah, karena saya bisa "menikmatinya", persis seperti saya sedang menonton sinetron Dunia Terbalik atau Tukang Ojek Pengkolan itu. Levelnya hanya untuk "hiburan". Intermeso lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun