Apalagi di album ini ada lagu "Bohemian Rhapsody", yang juga menjadi judul film tentang Queen.
Tentunya, untuk memuaskan penggemar yang ingin bernostalgia dengan Queen, penerbit serius untuk menggarap pembuatan vinyl. Antara lain, agar kualitas terjaga, vinyl dibuat dengan berat 180 gram (umumnya, berat vinyl di pasaran hanya berkisar antara 120 sampai 150 gram). Â
Kemudian proses perekaman dilakukan dengan cara setengah putaran kecepatan normal (half-speed mastered), di tempat yang juga tidak main-main, yaitu di studio yang ternama Abbey Road Studios di London.
Vinyl tampaknya kembali diminati masyarakat, dan tak ketinggalan tentunya oleh masyarakat Jepang.Â
Belakangan bahkan ada produsen yang menjual alat pemutar vinyl (baru) yang diiklankan di koran. Bahkan perusahaan sekelas Sony, membangun kembali pabrik yang memproduksi vinyl. Saya pun sering menjumpai toko yang masih menjual vinyl, terutama yang bekas pakai di beberapa tempat.
Penutup
Lagu, memang bisa membangkitkan memori kenangan masa lalu. Â
Namun, lebih hebat lagi kalau lagu juga kemudian bisa mendongkrak pasar produk media perekam musik yang sekarang kurang diminati, misalnya CD ataupun vinyl.Â
Sehingga, diharapkan pula dengan meningkatnya minat masyarakat untuk menikmati musik melalui media CD (atau vinyl bahkan kaset), media perekam ini kemudian tidak begitu saja punah dari peradaban manusia. Karena ada beberapa orang yang masih menggemarinya, termasuk saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H