Mohon tunggu...
Pradita Lingga
Pradita Lingga Mohon Tunggu... -

seorang manusia yang mencari arti hidup yang sebenarnya, :) lahir disebuah kota kecil, dan saat ini menempuh kehidupan dikota orang,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Mana Engkau Tuhan???

22 November 2011   22:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:20 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku tahu kau adalah pencipa segalaNya

Engkaulah sang sutradara

Semua mahkluk adalah lakon yang kau pilih

Yang kau tempatkan disuatu setting yang benar-benar menawan

Dunia......

Dan aku percaya.

Dunia dengan segala isinya

Termasuk aku

Bukankah kau ciptakan aku sebagai hambaMu

Hamba yang kau harapkan akan mengabdi kepadaMu

Sudah ku lakukan itu,

Kau bilang kau ada diantara mahkluk-makhlukMu

Engkau maha segalaNya

Tapi kenapa?

Kenapa kau buat perbedaan diantara mereka

Kau ciptakan kaya

Miskin, buruk, indah,

Itu semua tak sama

Rasanya berbeda

Apakah kebahagiaan hanya engakau berikan kepada orang kaya,

Orang berharta

Orang yang memiliki kedudukan

Orang yang mempunyai keindahan

Sedangkan orang tak punya?

Hanya merasakan kesedihan setiap harinya

Menahan rasa lapar

Mengais sampah

Busuk dan diremehkan

Apakah hanya itu kau berikan untuk mereka

Kehidupan kontras makhlukMu

Itukah yang dinamakan Tuhan maha adil?

Dimana keadilan itu Tuhan?

Sampai detik ini tak ku lihat keadilan itu

Apa memang sengaja kau sembunyikan

Tuhan maha mendengar?

Tapi mengapa tak kau dengar doaku

Aku menyembahMu

Bersujud dihadapanMu

Tuhan maha mengetahui

Apa Tuhan tau apa yang aku inginkan saat ini

Aku ingin engkau menopangku Tuhan

Bukankah kau tahu?

Tak ada seorangpun yang bersedia menopangku

Hingga detik ini

Tuhan... apa kau bisa tertawa?

Jika bisa

Mungkin kau sekarang sedang tertawa melihatku

Melihatku mengaharap cinta dari seorang yang tak mencintaiku sepenuhnya

Melihatku menangisi kehidupanku

Melihatku dipojokkan karena kesalahanku

Melihatku diadili setiap harinya

Melihatku terjerembab dalam lumpur kenistaaan

Dan melihatku dilembah keputus asaan

Kenapa kau tidak menolongku Tuhan?

Dimana engkau?

Mengapa engkau membiarkan aku

Aku mengharap kuasaMu Tuhan.....

Aku mengharap kuasaMu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun