Mohon tunggu...
david
david Mohon Tunggu... Kesederhanaan

bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Jiwa : Yang Tak Terdefinisi oleh Algoritma

22 April 2025   01:29 Diperbarui: 22 April 2025   01:29 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Jiwa dan AI (Sumber openai)

     

      dedaunan kembali merekah

      embun menyambut pagi yang cerah

      udara berselimutkan dingin

      meneduhkan hati yang terbaring

      Hari ini, teknologi semakin canggih. Kita bisa meminta kecerdasan buatan (AI) menulis puisi, membuat lagu, menerjemahkan emosi, bahkan menjawab pertanyaan hidup yang rumit. Namun, dibalik kecanggihan itu, muncul satu pertanyaan sederhana tapi mendalam: apakah AI bisa benar-benar merasakan?

      Mungkin AI mampu mendeskripsikan pagi yang cerah, menyusun kata tentang embun dan dedaunan, bahkan merangkainya seperti puisi yang di atas. Tapi apakah ia bisa menjiwai kesejukan itu? Dapatkah ia mengerti ketenangan yang menyentuh jiwa saat melihat kabut pagi turun perlahan? Jawabannya: tidak.

      Jiwa adalah inti dari kemanusiaan. Ia adalah pusat dari empati, kasih sayang, kesadaran akan makna hidup, serta kemampuan merasakan dan memilih dengan hati. Teknologi mungkin mampu meniru pikiran manusia, tapi belum bisa menyentuh wilayah terdalam yang disebut "jiwa".

      Tanpa kehadiran jiwa, ilmu dan teknologi bisa kehilangan arah. Apa gunanya kecerdasan jika tidak ada kebijaksanaan? Apa artinya kemajuan jika tak disertai welas asih?

Pendekatan budaya Barat selama ini mencoba memahami jiwa secara rasional---melalui teori, observasi, dan eksperimen ilmiah. Jiwa dipandang sebagai fenomena yang dapat dipelajari, diukur, bahkan dijelaskan secara neuropsikologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun