Guest house yang kami tempati mempunyai 2 kamar, lumayan besar. 1 kamar untuk kami sekeluarga, 1 kamar lagi untuk keluarga pamannya anak-anak yang bertindak sebagai juru bicara pada acara lamaran nanti. Karena suhu udara di Bojonegoro agak panas penginapan kami difasilitasi pendingin ruangan (AC.)
Sambil menunggu acara lamaran esok harinya, ada senggang waktu untuk jalan-jalan seharian, Kami putuskan ke Desa Ngeringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, jaraknya hanya 15 kilometer dari tempat menginap. Dengan grab kami berangkat menyusuri jalan, beraspal mulus.
Desa, Ngeringinrejo, Kecamatan Kalitidu, wisata andalannya adalah perkebunan buah Belimbing super. Bila pada puncak berbuah, pengunjung dapat memetik langsung dari pohonnya.
Wisata berbasis lingkungan ini, berawal dari inisiatif warga satu desa yang menanam ratusan pohon belimbing di pinggiran sungai Bengawan Solo. Karena tumbuh subur dan berbuah banyak,
hampir semua penduduk, depan, samping, belakang rumahnya ditanami pohon belimbing.
Tidak heran, produksi buah belimbing melimpah. Perkebunan Belimbing yang tumbuh disini, memiliki luas ± 20 hektar. Pada puncak musimnya, pengunjung dapat memilih serta memetik belimbing sendiri. Belimbing ngeringinrejo, Kalitidu, bisa disantap sepuasnya dikebun, dibuat jus, atau jadi campuran rujak buah.
Ciri khas Belimbing ngeringinrejo, buahnya besar, kandungan airnya banyak dan manis. Berkat, ikut campurnya, teknologi tepat guna ala desa, buah belimbing ini, dijadikan buah tangan seperti, manisan belimbing, dodol belimbing, keripik belimbing, serta sirup belimbing.
Hari semakin sore, sebentar lagi menjelang malam. Sebelum kembali kepenginapan, pesan oleh-oleh serba belimbing, sehari sebelum kembali ke Bandung, oleh-oleh sudah diantar ke penginapan. Setelah memberi uang muka tanda jadi kami kembali ke penginapan.
Keesokan harinya, kami sekeluarga dijemput pihak keluarga calon tunangan wanita. Lamaran, berjalan lancar. Silaturahmi terjalin baik. Pamannya anak-anak bertugas sebagai juru bicara. Kenapa? karena pasih berbahasa Jawa Timuran dan telah lama penetap di Sidoarjo serta mendapat isteri dari kota petis itu. Sebelumnya beliau, pernah berdinas di kota Madiun. Sementara saya, duduk manis, sambil senyam-senyum. Â