Mohon tunggu...
Teungku.nurdin Teungku.abd.gani.isa
Teungku.nurdin Teungku.abd.gani.isa Mohon Tunggu... -

sebagai manusia yang haus ilmu pengetahuan,makanya sangat senang membaca dan menulis yang bisa berguna bagi semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Krisis Eruro Semakin Meningkat .

2 Desember 2011   17:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:54 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ero sekarang diujung tanduk,demikian sebuah artikel yang diterbitkan oleh Radio Nederland hari Jum'at,2 Desember 2011.Hal ini senada dengan apa yang disebutkan oleh Presiden Susilo bambang Yudoyono,bahwa krisis ekonomi di zona Euro sangat menyeramkan.                                                                                 

Dalam konteks inilah para pengusaha terkenal dari negeri kincir angin itu menyerukan kepada negara-negara Eropa  supaya bersatu dalam menghadapinya,serta segera mengambil langkah-langkah yang sifatnya  politis untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat . Eropa sekarang yang sedang bergelut dengan krisis Euro yang semakin meluas ,bahkan sekarangpun negera-negara Eropa sedang memasuki resesi yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2012 .Hal ini perlu segera diakhiri dengan solusi tepat guna,dengan tidak hanya mengandalkan pasaran Eropa ,tetapi lebih mengandalkan pasar di luar Eropa.                                                             

Para pengusaha terkemukan Belanda tersebut menandatangi seruan itu,diantaranya adalah Ketua Dewan Komisaris Akzao Nobel,Hans Wijers,Frans van Houten (Philip),Paul Polman(Unilever),Falke Salbesma(DSM)   dan Peter Voser (Shell).Mereka sudah gerah melihat para pemimpin Eropa yang sedang mengalami krisis Euro yang semakin parah itu masih saja belum bisa menelurkan suatu solusi bersama,akan tetapi bahkan masih saling menyalahkan satu sama lainnya terutama masalah obligasi tersebut.                                                                          

 

Berbagai perbedaan persepsi politisi Europa dalam menyikapi krisis Euro tersebut sudah semakin mendorong  meningkatnya krisis yang membelit beberapa negara lain selain Yunani,Portugal,Italia tersebut.Selain itu perbedaan persepsi para pemimpin Eropa menyebabkan terlambatnya bagi pengambilan langkah-langkah proses pemulihannya.Beberapa negara Eropa mulai muncul gejala-gejala sosial yang semakin meluas,bahkan di Inggris sudah muncul aksi pemogokan yang dilakukan oleh lebih dua juta pegawai negari sebagai protes terhadap konsep penghematan,perpanjangan usia pensiun yang dilancarkan oleh pemerintah Inggris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun