Mohon tunggu...
Tanpa Nama
Tanpa Nama Mohon Tunggu... lainnya -

Makhluk Uranus yang tersasar di planet Bumi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Manusia Bertopeng

5 November 2011   10:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:02 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia hanya mampu bersembunyi dari balik Topeng itu.

Topeng yang selama bertahun-tahun menjadi Sahabat setianya dalam mengarungi bahtera keHidupan.

Berada dimanapun, saat bersama siapa pun, dan dalam keadaan bagaimana pun, topeng itu tetap ia kenakan.

Begitu apik terlihat, bahkan aku saja tak mampu mengenali sosoknya.

Padahal parasnya (sungguh) tidaklah rupawan. Hanya kerutan-kerutan kepenatan akan hidup yang menjadi penghiasnya.

Tapi entah mengapa polesan akhir dari wajahnya teramat memukau sebagian penduduk Bumi.

Polesan sederhana yang sejak tadi kuceritakan. Iya, topeng yang ia kenakan itu adalah polesan terakhir untuknya.

Bukankah itu 'tata rias' yang sempurna bagi seorang Munafik macam dia?

Tentu saja..

Bumi Allah, 05 November 2011 (saat tengah menanti kemuning senja)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun