Mohon tunggu...
Teungku Muhammad
Teungku Muhammad Mohon Tunggu... -

sebagai pengamat masalah-masalah sosial kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

PBB Minta Indonesia Buka Kembali Kasus Munir!

13 November 2012   14:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:27 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rupanya rejim SBY  kali ini tidak bisa berkelit ,dan suka tidak suka perlu membuka kembali kasus kematian Munir Thalib aktifis yang diracuni dengan arsenic dalam penerbangannya dari Jakarta ke Negeri Belanda melalui Bandara Changi Singapora .Pernyataan tersebut di tegaskan Navi Pillay,di Jakaarata hari Selasa 13 November 2012.

Keberadaan Komisioner PBB untuk hak asasi manusia Navi Pillay  di Jakarta itu untuk menghadiri Bali Democrasy Forum dan bertemu dengan beberapa pejabat dan organisasi di Indonesia.Navi Pillay juga bertemu dengan Menlu Indonesia,Marty Kartalegawa lalu ia mengatakan kepadanaya,bahwa dunia sudah lama menunggu keadilan terhadap pejuang HAM Munir Thalib yang diracuni tahun 2004 tersebut.

Navi Pillay juga mengtakan kepada pula,bahwa ia menunggu adanya investigasi dan pengadilan ulang  terhadap Muchdi Purwopranjono untuk memperjelas pertanggungjawaban atas pembunuhan,katanya lagi kepada  Sri Lestari wartawati BBC London,Selasa 13 November 2012.Selain itu sejumlah pelanggaran hak asasi manusia yang belum tuntas juga menjadi perhatian Komisioner PBB urusan HAM,Navi Pillay  tersebut.

Dalam kesempatan itu juga ,Navi Pillay menghendaki pemerintah Indonesia membentuk pengadilan HAM  ad hoc sesuai undang-undanag nomor 26 tahun 2000 untuk menyelidiki penghilangan secara paksa aktifis mahasiswa tahun 1990-an,kata Navi Pillay selanjutnya.Sebagaimana diketahui sampai sekarang belasan aktifis  mahasiswa pro demokrasi belum diketahui nasib mereka,dan dalam  kasus pelanggaran HAM berat ini terkait dengan Prabowo Subiaynto,yang sekarang  Ketua Umum Partai Gerindra.

Selain itu juga tidak lupa Navi Pillay menekan pemerintah Indonesia un tuk mengentaskan berbagai kasua intoleransi antara kelompok-kelompok minoritas yang terjadi di Indonesia,seperti kasus Syiah di wilayah Sampang,Cikesik,Gereja Yasmin Bogor.Dan Navi Pillay juga mulai melirik kepada berbagai pelanggran HAM di Tanjung Priuk,Papua,Aceh,Trisaksi,dan juga berbagai kasus pelanggaran HAM berat lainnya di seluruh Indonesia.Pemerintah Indonesia  jika tidak menghendaki  berbagai masalah tersebut di bawa ke PBB,maka sudah saatnya mengusut tuntas masalah tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun