Mohon tunggu...
teungku.nurdin teungku.abd.gani.isa
teungku.nurdin teungku.abd.gani.isa Mohon Tunggu... -

seseorang yang sedang mencari kebenaran melalu berbagai sumber yang ada dasn menerapkannya melaui tulisan-tulisan yang bisa berguna bagi manusia.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Indonesia Menuju Era Balistik ?

19 Desember 2012   16:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:21 1591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13559309132127027074

illustrasi  gambar :     ausairpower net. Menurut pernyataan Humas PT.Dirgantara ,Sonny Saleh Ibrahim disela-sela seminar hubungan TNI-AL  dan industri pertahanan di jakarta,Rabu 19 Desember 2012 bahwa PT.Dirgantara saat ini sedang merancang dan mengembangkan peluru balistik,peluru kendali jarak jauh sampai menjangkau  200 kilometer. Sonny Saleh Ibrahim menegaskan pula,bahwa untuk peluru balistik yang diluncurkan dari multilaras yang memiliki jangkauan 14 ,23 dan 36 kilometer ,sebagaiamana dirilis oleh Kompas.com hari Rabu,19 Desember 2012 .Dalam hal ini tuturnya pula,bahwa pengembanagan persenjataan tersebut dikembangkan bersama dengan lembaga-lembaga terkait seperti PT. Pindad,BPPT(Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) serta sejumlah industri strategis lainnya. Kemajuan teknologi persenjataan  itu memang sangat  penting bagi sebuah negara sebesar Indonesia yang mempunyai  wilayah teritorial daratan, perairan lautan dan wilayah udaranya yang  sangat luas yang perlu mengawasinya dengan perlengkapan  pertahanan yang relatif canggih.PT.Dirgantara  memang sudah snagat berperan dalam merintis industri dirgantara Indonesia,terutama  pesawat terbang ,helikopter yang sampai sekarang sudah digunakan oleh TNI ,Polri dan juga beberapa negara asing seperti Korea Selatan,Malaysia, Thailand dan sebagainya. Perindustrian yang dirintis oleh Menristek BJ.Habibie di era rejim Orde baru tersebut sempat mengalami  berbagai pasang surutnya,sehingga mempengaruhi  perkembangan perusahaan yang amat strategis itu. Tidak diketahui pasti mengapa perkembangan perusahaan yang saat lahir bernama  PT.Nurtanio lalu berubah ke PT.Dirgantara Indonesia(PT.DI) semakin mundur di era rejim berikutnya,dan pemerintahpun sekan membiarkannya. Padahal Prof.Dr.Baharuddin Yusuf Habibie masih bisa digunakan kehebatannya terkait industri dirgantara tersebut,akan tetapi pemerintah terkesan mengabaikannya.Bangsa Indonesia  kemungkinan masih belum melupakan bagaiamana ribuan karyawan PT.Dirgantara Indonesia sampai  melancarkan unjuk rasa dari bandung ke jakarta untuk menuntut perbaikan nasibnya.Namun demikian sampai sekarang masih banyak terbengkalai soal  kesejahteraan karyawannya,karenanya  kebanyakan pakar dirgantara PT.DI kini menjadi karyawan handal di berbagai pabrik pesawat terbang  negara asing di luar negeri. Dan dengan pengembangan persenjataan balistik tersebut diharapkan PT.Dirgantara Indonesia semakin bergairah kembali,sehingga karyawan yaang merupakan pakar pesawat terbang yang  sekarang diluar negeri kembali memperkuat jajaran PT.Dirgantara Indonesia.Sekiranya para  pakar PT.DI yang sampai  sekarang masih bekerja diluar negeri kembali ke Indonesia,maka bisa membangun rancang bangun bagi  berbagai perlengkapan senjata yang sebelumnya harus dibeli dari  negara-negara asing.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun