Meskipun sempat tertunda,namun akhirnya berhasil juga Komisi III DPR RI memilih para pimpinan KPK untuk masa jabatan periode 2011-2015.Memang terlepas dari siapapun yang berhasil menjadi pimpinan KPK,tetapi yang penting mereka yang sudah dipilih melalui mekanisme yang terkesan sangat demokratis dan tranparan itu bisa melaksanakan tugas-tugas mereka masing-masing sesuai dengan aturan hukum yang ada,serta tidak tebang pilih sesuai dengan janji mereka tersebut.
Akan tetapi yang sangat menarik dalam proses voting itu,bahwa terdapat dua kandidat yang sejak awal meraih suara mutlak ,yakni 55 suara,yakni Abraham Samad dan Bambang Wijayanto.Sementara kandidat lainnya ,Anton Pndu Praja (51 suara),Zulkarnein(30 suara).Namun ketika anggota komisi III DPR mengadakan voting kembali untuk memilih ketua KPK maka perolehan suara antara Abraham Samad dan Bambang Wijayanto sangat mengejutkan bangsa Indonesia,kecuali anggota DPR komisi III yang memang merekalah yang telah merekayasanya.
Keduanya dipilih oleh orang-orang yang sama juga anggota Komisi III DPR RI dengan mulanya memperoleh suara yang sama (55 suara),tetapi anehnya saat voting dilakukan untuk jabatan ketua KPK keduanya justeru memperoleh suara yang diluar kelaziman yang ada.Meskipun yang memilih dan saingan keduanya juga sama, tetapi hasilnya jauh berbeda dari hasil voting sebelumnya.Sangat luar biasa !
Dalam hal inilah terkesan seakan ada kekuatan sangat kuat yang bisa mensettinisasinya dan mengarahkan semua anggota komisi III DPR RI itu supaya memilih Abraham Samad. Kelihatannya memang demikianlah yang tersirat dari para anggota DPR RI Komisi III tersebut.Oleh karena itu meskipun Dr.Abraham Samad sesumbar ,bahwa ia akan memprioritaskan kasus -kasus besar yang akan segera di selesaikan.Kemudian aktifis anti korupsi dari UNHAS tersebut juga menyebutkan,bahwa ia mewaqafkan dirinya untuk itu ,dan sekiranya dalam waktu satu tahun bnelum mengentaskan satu kasuspun maka ia akan mundur dan pulang ke Makasar.
Bangsa Indonesia akan menunggu aksinya ,meskipun dalam proses pemilihannya tersirat ada rekayasa pihak-pihak tertentu, namun jika berhasil mengentaskan berbagai skandal tersebut seperti Century dan lainnya hal itu menjadi tidak penting.Sebaliknya sekiranya sinyalemen itu benar adanya,sehingga dalam kinerjanya Abraham Samad dan jajarannya terkesan"Tebang Pilih"hingga terkesan menghindari skandal Century,serta Wisma Atlet,Hambalang yang disinyalir terkait kelompok penguasa ,maka inilah yang akan menjadi masalah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H