- Mengenal Social Media
Social media berasal dari kata share yang artinya berbagi. Social media adalah sistem digital yang memungkingkan orang untuk teridentifikasi dari profil yang berfungsi untuk memberikan informasi. Contoh social media adalah path, instagram, line, whatsapp, facebook, twitter dan sebagainya. Adanya social media memungkinkan setiap orang untuk dapat berbagi informasi pada semua orang atau public,baik informasi yang penting maupun hanya sekedar informasi biasa. Ciri-ciri social media, diantaranya :
- Communication
- Interactivity
- Community
- Fun
- Personal
- Engagement
- Sharing
- Participatory Medium
Social media juga dikenal sebagai partisipatory journalism atau citizen journalismdimana peristiwa melaporkan informasi dilakukan oleh seseorang yang bukan dari jurnalis. Misalnya, saat menyampaikan suatu informasi di twitter atau line bisa saja disampaikan oleh seseorang yang bukan dari jurnalis melainkan masyarakat biasa.
- Jurnalisme
Jurnalisme adalah proses menyampaikan informasi kepada publik sedemikian sehingga publik dapat mengambil keputusan yang berakibat baik bagi hidupnya (Kovach and Rosenstiel, Elemen Jurnalisme, 2001).
Dalam realitasnya, proses jurnalisme melalui tiga tahapan yaitu :
- News gathering : kegiatan pengumpulan berita atau fakta-fakta yang ada di lapangan oleh jurnalis
- News writing : proses penulisan berita
- Gatekeeper
- Social mediapada jurnalisme masa kini
Social media dan jurnalisme merupakan dua hal yang memiliki perbedaan. Socialmedia bukan jurnalisme karena tidak ada disiplin verifikasi dan tidak adanya ada unsur why dalam 5W + 1H. Setiap orang memiliki kebebasan untuk memberikan atau menyebarkan informasi melalui social media. Akan tetapi, social media tidak memiliki kemampuan verifikasi dan tidak ada unsur why yang sama halnya pada jurnalisme. Dalam social media tidak ada ketentuan kelengkapan berita, nilai berita, teknik pengumpulan berita dan sebagainya. Informasi yang disebarkan oleh seseorang bebas tersebar tanpa memperdulikan adanya verifikasi maupun kaidah lainnya yang ada dalam jurnalisme. Bukan hanya informasi, setiap orang juga memiliki kebebasan atau hak dalam melakukan interaksi maupun sharing dengan orang lain. Sementara itu, dalam jurnalisme setiap berita atau informasi yang akan disiarkan hendaknya telah memenuhi kriteria berita yang baik, akurat dan sesuai dengan fakta.
Kekuatan social mediauntuk jurnalisme :
- Publikasi konten jurnalistik dalam skala lebih luas
- Melakukan serangkaian publikasi yang berbau konten jurnalistik secara luas pada social media yang dimiliki. Misalnya : menyambungkan hyperlink pada akun twitter sehingga follower CNN Indonesia di twitter bisa mengakses berita yang diberikan dengan mudah dan cepat.
- Mengarahkan newsroom fokus pada pemanfaatan komunitas >> chief editor = chief community
- Adanya suatu newsroom di media tentu dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin pada komunitas-komunitas yang ada.
- Memanfaatkan anggota komunitas sebagai koresponden (UGC) >> Citizen Journalist + Pro Journalist = Better Journalism (Steve Outing, 11 layers of Citizen Journalism)
Dalam NEXT JOURNALISM : How To Know What’s True In The Age Of Information Overload (Bill Kovach and Tom Rosenstiel, 2011). Bill Kovach menyampaikan bahwa jurnalisme saat ini berbeda dengan jurnalisme yang lalu. Perbedaannya dalam jurnalisme saat ini adalah :
- Authenticator
- Membantu memverifikasi informasi mana yang benar dan dapat dipercayai
- Sense Maker
- Meletakkan informasi/berita yang ada ke dalam konteks
- Investigator
- Jurnalis atau media tetap jalankan fungsi sebagai ‘watch-dog”, pengawas kekuasaan
- Witnes Bearer
- Fungsi pengamat, menelisik dan monitoring
- Empowerer
- Membantu publik lebih memahami perkembangan peristiwa
- Smart Aggregator
- Media diharapkan menjadi pengumpul berita yang cerdas. Tidak hanya memproduksi berita sendiri, tetapi menunjukkan kepada publik sumber terkait lainnya
- Forum Organizer
- Forum pembaca sebagai sarana interaksi
- Role Model
- Trusted Guide, Media sebagai lembaga kepercayaan publik
Sehingga, bila social media dibandingkan dengan jurnalisme tentu akan berbeda. Dalam social media seseorang memiliki kebebasan yang lebih luas pada setiap informasi yang disebarkan. Sementara itu, jurnalisme saat ini memiliki acuan dan tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan social media yang sangat memberikan kebebasan pada penggunanya. Misalnya, kasus Florence Sihombing dan Prita yang berujung pada ranah hukum. Apabila social media sama halnya dengan jurnalisme tentu tidak akan terjadi kasus yang demikian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H