Surabaya. Sebuah kapal selam tua dengan cat berwarna hijau hitam serta bertuliskan Pasopati 410, menjadi saksi bisu perjuangan Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Laut (TNI-AL) dalam upaya melepaskan Irian Barat dari pendudukan Bangsa Belanda pada 19 Desember 1961-15 Agustus 1962 silam. Â Â
Sebuah bongkahan besi raksasa berdiri gagah di pinggir Sungai KalimasBertempat di Jl. Pemuda No.39, Embong Kaliasin Kota Surabaya, kapal selam perang buatan Uni Soviet tahun 1952 ini telah diubah menjadi monumen bersejarah, sebuah Monumen Kapal Selam (MONKASEL) teruntuk arek-arek  Suroboyo dalam mengenang jasa pahlawan, serta menjadi salah satu destinasi ikonik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Kota Pahlawan Surabaya.Â
Kapal selam dengan panjang 76 meter, lebar 6,30 meter, serta bobot penuh 1.300 ton ini, harus dibelah menjadi 16 bagian pada tahun 1994 untuk memudahkan pengangkutan badan kapal ke tengah-tengah Kota Surabaya dan sekiranya membutuhkan waktu selama dua tahun yaitu pada tahun 1995 hingga 1998 untuk merekonstruksi menjadi sebuah kapal selam yang utuh kembali.Â
Hingga pada 27 Juni 1998, di tahun yang sama setelah rekonstruksi kapal telah selesai dilakukan, Monumen Kapal Selam pun diresmikan dan dibuka menjadi sebuah monumen bersejarah dan hingga sekarang masih terawat dengan sangat baik dan rapi. Walaupun terdapat pula beberapa bagian dari kapal yang terlihat berkarat, terkikis oleh waktu.
Monumen Kapal Selam ini, memiliki waktu operasional mulai hari Senin-Minggu serta hari libur nasional dari pukul 08:00-21:00 WIB. Setiap pengunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp.15.000 per-orang untuk sekali masuk. Harga tiket masuk ke dalam Monumen Kapal Selam ini terbilang cukup murah untuk melihat isi dari monumen, terlebih lagi tidak ada perubahan harga tiket, baik hari biasa (Weekdays) maupun akhir pekan (Weekend).Â
Ketika memasuki area monumen kapal selam, para pengunjung dapat melihat sebuah purwarupa dari rudal yang pernah digunakan oleh kapal pasopati 410 yang begitu besar dengan ujung yang berwarna merah. Pada bagian dalam dari kapal selam Pasopati 410 ini terdapat beberapa ruangan dan setiap ruangannya dilengkapi dengan Air Conditioner (AC) demi kenyamanan para pengunjung.Â
Ruangan pertama adalah ruangan torpedo haluan, yang merupakan ruang persenjataan. Â Ruangan kedua di mana terdapat para foto dari mantan komandan yang pernah memimpin kapal Pasopati 410 ini. Ruangan ketiga berisi ruang komunikasi dan ruang Pusat Informasi Tempur (PIT).Â
Ruangan ini biasanya digunakan oleh komandan untuk mengatur seluruh kegiatan saat kapal beroperasi atau saat melaksakana serangan torpedo. Ruang keempat adalah Ruang peristirahatan para Anak Buah Kapal (ABK) dan dapur  sebagai tempat penyimpanan bahan makanan. Ruang kelima berisi Ruang motor diessel sebagai penggerak baling-baling kapal dan generator untuk pengisian baterai kapal.Â
Ruang keenam berisi Ruang motor listrik, dan ruang ketujuh berisi ruang torpedo buritan, terdiri dari 12 buah torpedo yang dimana empat berada di torpedo haluan dan dua di guritan sedangkan enam lainnya adalah cadangan, dan masih banyak ruangan-ruangan kecil lainnya. Bila para pengunjung merasa membutuhkan penjelasan lebih lanjut ataupun mendalam mengenai sejarah kapal selam pasopati 410 ini, pengunjung dapat menemukan seorang guide berdiri pada pintu masuk kapal, yang dapat menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan oleh para pengunjung.Â
Monumen Kapal Selam Surabaya juga dilengkapi dengan ‘bioskop mini’ dengan sebutan Video Rama, yang berada di tempat terpisah, sedikit jauh dari konstruksi kapal Pasopati 410. Pada video rama, seringkali memutar sebuah video yang menceritakan tentang militer TNI seperti partisipasi Indonesia di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam wujud fungsi diplomasi, bentuk penyerangan dalam air, darat, dan amfibi, serta masih banyak lagi. Bioskop mini ini pun menjadi sarana bagi para pengunjung belajar lebih dalam tentang peran dan juga tugas dari TNI-AL dalam menjaga kedaulatan kelautan Republik Indonesia.
Ketika pemutaran film berlangsung, suasana bioskop ini akan terlihat sangat gelap. Namun, hanya cahaya dari layar bioskoplah yang menjadi pencahayaan utama. Bioskop ini pun di operasikan oleh seorang operator pemutaran film sekaligus sebagai pengawas dalam pemutaran video yang ditayangkan. Waktu operasional dari video rama ini adalah setiap hari, bahkan ketika hari libur nasional, mulai dari pukul 08:00-20:30WIB.