Obat, mendengar kata tersebut tidak lain dan tidak bukan yang muncul dalam fikiran kita adalah sakit dan penyembuhan. Ketika kita flu maka kita mengkonsumsi obat flu, ketika kita sakit kepala kita mengkonsumsi obat migren atau obat headache lain, ketika kita batuk sedikit kita meminum obat batuk, atau bahkan ketika kkita tidak bisa tidur dan sangat terobsesi untuk tidur pada saat itu membuat kita meminum obat tidur. No offend ! tapi emang itu berlebihan. Obsesi terhadap obat-obatan yang berlebihan bisa menimbulkan penyakit mental terhadap obat-obatan tersebut katakan saja penyakin dependency atau ketergantungan bahkan bisa berdampak OCD atau Obsessive Compulsive Disorder.OCD adalah salah satu gangguan kecemasan yang mendorong perilaku berlebihan. Pada kasus ketergantungan obat, salah satu ciri OCD yang bisa dimunculkan adalah "Sediki-sedidik obat" artinya jika gejala sakit apapun itu muncul walaupun dalam intensitas kecil, pelaku akan langsung mengkonsumsi obat. Atau karena berniat mencegah penyakit, maka "sedikit-sedikit obat"-pun dilakukan.
Tapi, mungkin divonis OCD terlalu berlebihan. Kalau begitu bagaimana kalau divonis dengan "Gangguan Ketergantungan Obat". Gangguan ketergantungan obat ini merujuk ke obat penyakit sehari-hari, berbeda dengan gangguan narkotika atau narkoba. Gangguan ketergantungan obat ini tidak seberat ketergantungan narkotika walaupun juga sangat berbahaya bagi kesehatan. Bayangkan jika penyakit "sebiji jagung" dilawan dengan obat "sebuah mangga", atau penyakit "sebuah mangga" dilawan dengan obat "sebuah semangka". Jelas tidak sesuai, yang ada sisa-sisa obat yang tidak bekerja hanya merepotkan ginjal dan liver kita. Hal itu malah menambah penyakit yang tadinya hanya butuh istirahat langsung sembuh, karena mengkonsumsi obat maka organ memproses dulu baru sembuh.
Yang saya ingin sampaikan adalah, semua penyakit "Sehari-hari" seperti batuk, sakit kepala, atau flu pada intensitas "baru muncul" atau rendah tidak membutuhkan obat apapun untuk disembuhkan. Yang dibutuhkan adalah KETENANGAN EMOSI dan KEPERCAYAAN DIRI untuk sembuh. Jadi, ketika kita mendapat gejala sakit sehari-hari mari kita memunculkan hormon penenang ditubuh kita dengan sekedar merelaksasi diri dan merasa optimis tterhadap diri sendiri. Jangan menjadi seseorang yang freak terhadap obat-obatan dan merugikan diri kita sendiri. PADA SEBUAH PENELITIAN PSIKOLOGI bahkan didapatkan kesembuhan kanker dan penanganan HIV yang sangat efektiv dengan teknik relaksasi dan emosi. Karena, pada daarnya manusia hidup berdasarkan fikirannya masing-masing, keep POSITIVE !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H