Menjadi penghafal Alqur'an merupakan sebuah impian besar orang muslim. Apalagi ada keistimewaan tersendiri untuk orang-orang yang menghafal Alquran. Orang-orang yang menghafalkan ayat-ayat suci Alqur'an, akan mendapatkan posisi istimewa di mata Allah SWT dan Rasulullah SAW. Mereka yang senantiasa menjaga hafalannya, akan mendapatkan posisi terhormat di dunia maupun di akhirat.
Seluruhnya Alquran adalah kebaikan. Tidak ada satupun bagian Alquran yang buruk. Siapapun yang menghafalkan Alquran namun dalam jangka waktu yang lama belum bisa menyelesaikannya, berarti ia berada dalam kebaikan selalu.
Nabi Muhammad SAW mengibaratkan, orang yang tidak mempunyai hafalan Alquran bagaikan bangunan kumuh dan lusuh yang nyaris roboh. "Orang yang tidak mempunyai hafalan Alqur'an sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh" (HR. Tirmidzi).
Ada satu nasihat untuk para penghafal al-Qur'an dari ustadzah Nasywa, salah satu guru tahsin di Mesir. Salah satu mukjizat paling spesial yang dimiliki oleh al-Qur'an yaitu memiliki sifat tafalluth. Sifat mudah hilang, mudah dihafal, mudah masuk di telinga, tapi mudah juga buat hilang. Jadi buat siapapun yang mau dan siap menjadi penghafal al-Qur'an maka harus siap kehilangan hafalan itu.
Dan satu hal paling spesial yang akan didapatkan oleh penghafal al-Quran setelah menyelesaikan 30 juz al-Qur'an adalah akan merasakan kehilangan hafalannya.Â
Memang kedengarannya tidak nyambung dan aneh. Bagaimana bisa orang yang kehilangan hafalan dinamakan mukjizat yang spesial? Karena dengan kehilangan, orang mu'min penghafal sejati akan terus berusaha mengulang hafalannya.Â
Dan tiap huruf yang diperjuangkan bernilai pahala dan ibadah yang agung.
Di sinilah para penghafal al-Qur'an diuji untuk terus menjaga hafalannya dengan murojaah dan menjaga ibadah dari perkara yang sia-sia. Bahkan perkara yang mubah-pun dipersedikit. Sifat mudah hilangnya hafalan itu ialah yang menyeleksi dan menambah berat amal-amal sholeh para penghafal qur'an sejati.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H