Mohon tunggu...
Istiqomah Syupi
Istiqomah Syupi Mohon Tunggu... -

I am strong because I know my weaknesses

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepemimpinan dan Cinta? Apa Hubungannya?

28 April 2013   13:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:29 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa itu cinta. Cinta merupakan suatu perasaan yang positif dan diberikan pada manusia atau benda lainnya. Cinta bisa dialami oleh semua makhluk. Disamping itu cinta mempunyai 3 komponen, yaitu komitmen, pengertian dan kejujuran. Cinta yang akan dijelaskan di sini bukalah cinta dalam arti perasaan pada seorang kekasih melainkan keterkaitannya dengan kata “kepemimpinan”.

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Menjadi seorang pemimpin sebenarnya bukanlah hal yang mudah. Seorang pemimpin dituntut menjadi contoh yang baik untuk orang lain. Seorang pemimpin dituntut lebih bertanggung jawab dan memiliki integritas yang tinggi. Menjadi pemimpin yang baik juga berkaitan dengan komponen pertama dalam cinta yaitu komitmen, komitmen ini digunakan untuk mengambil keputuskan karena hal ini digunakan untuk mencapai tujuan. Kedua, pemimpin juga harus mempunyai pengertian, pengertian ini digunakan untuk mendidik bawahanya agar bekerja lebih baik sehingga tujuan yang diinginkan tercapai dan yang terakhir, pemimpin juga harus mempunyai kejujuran, karena dengan kejujuran ini semua yang akan dilaksanakan akan berjalan dengan lancar tanpa adanya hambatan.

Untuk menjadi pemimpin yang baik, semua hal tersebut dapat dilakukan dengan cara bekerjalah dengan cinta. Tetapi kenyataannya bekerja dengan cinta itu susah, karena beberapa orang tidak memiliki hati untuk apa yang mereka kerjakan. Jadi, untuk memastikan mereka bekerja dengan cinta, caranya adalah dengan memberikan sebuah pengertian. Hal ini tentunya membutuhkan waktu untuk mewujudkannya. Penyerapan pengertian akan visi akan memberi hati yang baru, dengan demikian mereka dapat melihat segala sesuatunya dari perspektif yang berbeda. Karena tujuan utama kepemimpinan adalah menyiapkan generasi berikutnya untuk tampil jauh lebih maksimal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun