Mohon tunggu...
Syuman Saeha
Syuman Saeha Mohon Tunggu... -

hanya wong kecil

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Panggilan 3

25 Juni 2011   16:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:10 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Panggilan 3


(Kepada Irbad Kaimuddin)

Masih ingat saat gadis binal serentak kita setubuhi tepat malam pemilihankejantanan birahi ditengah semak belukar, disebuah pojok desa yang riuh tentang nafsu lantas karna doyan bernyanyi bibir gadis binal itu kau pilih lalu melumatnya dengan buas, katamu kemudian kepadaku ambillah isi ccelana itu sebab barangkali bibir sibinal ini lebih cocok bergandeng mulutku

Gadis binal tak lain lacur itu sejak jadi buncrahan birahi kita

setiap fajar mencucuti puting bukit

setiap petang mengasak gugusan jingga meransak pusaran angin dam mengurung ilalang dan kita menyergapnya pada satu pohon pucat pasi dengan tubuh terbagi dua sambil lidah tiada henti menari nari di bibirmu sementara isi celananya lebur satu dikepalaku

silacur menganga di mulutmu isi celananya menikam jantungku.

Balanipa, Mei 2011.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun