Mohon tunggu...
Syukur Aditiya
Syukur Aditiya Mohon Tunggu... -

jadikan desa menjadi pancasilanya indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Itu Melakukan

29 Juni 2014   11:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   08:19 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam pertama bulan ramadhan, aku dan 5 kawanku menjalaninnya di asrama sekolah, tak ada yang special namun ini adalah sebuah anugrah yang terindah yang tuhan berikan kepadaku sampai  saat ini. bisa bertemu kembali dengan  bulan yan penuh ampunan dan banyak hal lain yang bisa deper oleh di bulan ini. asrama yang kini hanya di tempati oleh beberapa orang ini menjadi hampa tak ada teman-teman lain selain kami ber 9. hanya ditemani oleh kang adib,mba friska,mba rizki,dan tak lupa si cantik au yang selalu gitu lah,,, ada satu lagi kang isrodin, kami menyebutnya kepala sekolah tapi sekarang tak full time menemani kami karena mengurusi kawan-kawan kain di sekolah MA yang ada di pesawahan sekitar sebulan lalu.

Arah jarum jam sudah menunjukan pukul 19.00 wib saatnya sholat isya untuk wilayah baturraden dan sekitarnya. usai melaksanakan sholat isya aku dan 3 tamanku(atul,yuli,ana)kami melaknakan sholat tarawih bersama. asrama kami bukanlah asrama yang mengandung unsur agama yang sangat kental, kenapa?? karena ini bukanlah sebuah pondok pesantren modern yang di dalamnya berisi ratusan santri bahkan ribuan santri yang tiap hari mondar mandir membawa kitab kuning untuk mereka ngaji bersama sang kyai. makanya di asrama sebut saja boarding school “mbangun desa” kami ada sedikit kejadaian pas lagi melaksanakan sholat tarawih berjamaah kami seolah ragu untuk melanjutkan, kenapa? karena imamnya hanyalah imam amatiran yang ndadak jadi imam di asrama tempat tinggalnya karena tak ada ustadz atau bahkan kayai yang bisa menjadi imam sungguhan bagi setiap manusia. tapi tak apalah walaupun itu hanya imam amatiran tapi tetap bisa sholat toh yang niatnya?? katanya si,,,hitung-hitung bisa menjadi sebuah pembelajaran yang sangat luar biasa buat temen-temenku dan khususnya aku yang menjadi seorang imam amatir di asrma sekolahnya. di bilang lucu ya…bisa jadi lucu karena pas di tengah-tengah ada unsure ketawa sedikit ketika sholat itu berlangsung.huf. berharap kapan-kapan ada utusan seorang ustadz ataupun kyai yang mau disini dan terpanggil untuk mengajari agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun