Mohon tunggu...
SYUKRON MAHMUDI
SYUKRON MAHMUDI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Bahasa, UIN Raden Mas Said Surakarta

Jika anda mencari tulisan provokatif, anda berada di halaman yang tepat. Jangan salahkan saya jika emosi anda terangsang saat membaca tulisan-tulisan random tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

LSO PMII RAAB Patahkan Liputan Reporter Tempo

15 September 2024   14:48 Diperbarui: 16 September 2024   15:27 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Cameroon Bun Yan

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Ali Ahmad Baktsir (RAAB) merupakan sebuah organisasi mahasiswa eksternal kampus Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. PMII, organisasi non-profit semakin tahun kadernya semakin menurun. Organisasi yang hanya memakai uang kadernya, menguras tenaga kadernya, menyerobot waktu kadernya, serta menghabiskan mental kadernya begitu kata orang-orang yang tak memahami apa itu proses. Akupun juga sepakat dengan anggapan tersebut.

Akan tetapi, ada sebuah cahaya kecil tertutup oleh kegelapan yang membuat orang buta akan titik terang tersebut. PMII RAAB mempunyai keistimewaan dalam pemberdayaan kadernya. Pemberdayaan tersebut hadir melalui Lembaga Semi Otonom (LSO) RAAB. Saya merasa miris dengan liputan Tempo yang menyebut bahwa PMII hanya menjadi basis massa aksi demonstrasi anarkis.

“Sangat penting bagi anggota pergerakan untuk melakukan introspeksi mengenai tanggung jawab sosial yang diharapkan oleh masyarakat, serta bagaimana PMII dapat dipercaya oleh masyarakat. Penting untuk menghindari situasi di mana anggota pergerakan kehilangan identitas karena kebingungan mengenai tujuan pergerakan itu sendiri.” Angelina Tiara Puspitalova, Tempo (17 April 2024). Saya memaklumi atas opini Sahabati Angelina Tiara Puspitalova dalam liputannya itu karena saya yakin bahwa ia belum pernah meliput kegiatan di PMII RAAB.

Dalam setiap kesempatan, PMII RAAB seringkali memulai satu pergerakannya melalui sebuah konsep kesenian. Contoh saja ketika Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA) PMII RAAB. Di setiap perhelatan MAPABA sejak tahun 2019 s/d tahun 2024 ini tak lepas dari pertunjukan keseniannya melalui LSO yang itu kesemuanya mempunyai muatan gerakan dan keilmuan Aswaja An-Nahdliyah sebagai ideologi organisasi.

PMII RAAB per-hari ini terdapat 5 LSO meliputi Mutasi, Harokatuna, Media Jalan Tengah (MJT), LPM Al-Biruni, dan Lembaga Dakwah Rayon (LDR). Mutasi melalui perkembangannya sekarang mempunyai kepanjang Musik, Teater, Tari, dan Aksi. LSO tersebut bergerak sesuai segmen-segmen sesuai nama kepanjangannya. Mutasi juga pernah meraih penghargaan monolog se-nasional di Malang. Tak lupa juga bahwa Mutasi secara konsisten mengadakan pembedahan karya sastra Indonesia setiap pekan.

Harokatuna sebagai LSO yang bergerak di bidang  kedenian Islami. Harokatuna juga kerap terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat seperti mengisi hadrah di masjid-masjid serta di rumah-rumah yang mengadakan syukuran atau hajatan. Media Jalan Tengah berperan sebagai media komunikasi dan informasi. MJT pernah mengadakan napak tilas di Solo sebagai refleksi jejak Mahbub Djunaidi sebagai Ketua Umum PB PMII pertama.

Kemudian LSO LPM Al-Biruni yang bergerak di bidang kepenulisan dan pers mahasiswa. Dalam hal ini, anggota LSO Al-Biruni sering mengisi rubrik “Mimbar Mahasiswa” di media cetak Solopos. Tak hanya itu, di tingkat internasional, anggota Al-Biruni dalam perjalanannya yang terbaru pernah lolos 10 besar finalis di Universitas Indonesia dalam kompetisi Three Minutes Thesis.

Terakhir yakni ada LSO Lembaga Dakwah Rayon yang fokus pada dakwah Islamisasi Aswaja An-Nahdliyah. LDR juga tak kalah aktifnya di bidang sosial masyarakat. LDR juga membedah kitab-kitab kuning dalam ranah kadder dan masyarakat luas ketika bulan Ramadhan.

Prestasi-prestasi di atas itu hanya beberapa bagian dan terbaru dalam rentang 2020-2024. Belum lagi kegiatan yang diselenggarakan secara internal baik itu di dalam kampus maupun di luar kampus. Lantas, apakah PMII pantas disamaratakan sebagai basis aksi demonstrasi anarkis? Saya rasa tidak begitu kecuali anda memang hanya berpandangan sepihak.

Akhirnya kita sampai pada titik akhir sebuah pergolakan antar statement sepihak tersebut. Bisa kita tarik benang merahnya bahwa kita pantas untuk menilai sesuatu secara liberal namun kita harus objektif. Ketika kita melihat hal itu buruk, sedangkan di tempat yang lain hal itu baik, maka kita sebut nama secara spesifik dalam menilainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun