Mohon tunggu...
syukron billah
syukron billah Mohon Tunggu... Guru - Guru Madrasah

Mahasiswa Pasca Sarjana Magister Menejemen UNIBA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islamic Leadership Terhadap Kinerja Guru

7 Desember 2021   17:55 Diperbarui: 7 Desember 2021   18:03 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

  • Sumber daya manusia (SDM) mempunyai posisi sentral dalam mewujudkan kinerja pembangunan, yang menempatkan manusia dalam fungsinya sebagai resource pembangunan. Dalam kontek ini, harga dan nilai manusia ditentukan oleh relevansi kontruksinya pada proses produk. Kualitas manusia diprogramkan sedemikian agar dapat sesuai dengan tuntutan pembangunan atau tuntutan masyarakat (Almasri, 2016). Salah satu sumber daya yang penting dalam manjemen adalah sumber daya manusia atau human resource. Pentingnya sumber daya manusia ini, perlu disadari oleh semua tingkatan manajemen termasuk juga manajemen pendidikan Islam. 

  • Hakikat sumber daya manusia setiap organisasi atau perusahaan, khususnya pada lembaga pendidikan diperlukan adanya sumber daya manusia sebagai tenaga kerja. Oleh sebab itu, yang dimaksud dengan sumber daya manusia adalah tenaga kerja pada suatu organisasi (Astuti et al., 2015). Dari pendapat tersebut jelas bahwa sumber daya manusia adalah tenaga kerja yang menduduki suatu posisi atau orang-orang yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan pada suatu organisasi tertentu.

  • Kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai diartikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Sutrisno et al., 2016) "Kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas, hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing atau tentang bagaimana seseorang diharapkan dapat berfungsi dan berprilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan kepadanya serta kuantitas, kualitas dan waktu yang digunakan dalam menjalankan tugas". Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, Sutrisno (2016) yaitu: (1) Efektifitas dan Efisiensi, (2) Otoritas dan Tanggung Jawab, (3) Disiplin, (4) Inisiatif.Indikator kinerja adalah sebagai berikut: (a) Kualitas Kerja, (b) Kuantitas Kerja, (c) Tanggung Jawab, (d) Kerjasama, (e) Inisiatif. (Mankunegara, 2013).

  • Menurut Sanjaya kinerja guru berkaitan dengan tugas perencanaan, pengelolaan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar siswa. Sebagai perencana, maka guru harus mampu mendesain pembelajaran yang sesuai dengan kondisi di lapangan, sebagai pengelola maka guru harus mampu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif sehingga siswa dapat belajar dengan baik, dan sebagai evaluator maka guru harus mampu melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar siswa.
  • Menurut Sudjana kinerja guru dapat dilihat dari kompetensinya melaksanakan tugas-tugas guru, yaitu: (1) merencanakan proses belajar mengajar; (2) melaksanakan dan mengelolah proses belajar mengajar; (3) menilai kemajuan proses belajar mengajar; (4) menguasai bahan pelajaran.

  • Dari pembahasan tentang pengertian atau defenisi kinerja dan guru, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja guru secara garis besar adalah suatu aktifitas guru yang dilakukun dalam rangka membimbing, mendidik, mengajar dan melakukan transfer knowledge kepada anak didik sesuai dengan kemampuan keprofesionalan yang dimilikinya dan hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai seorang guru dalam bidang pekerjaannya menurut kriteria yang ada madrasah aliyah swasta khususnya di Kabupaten Serang.

  • Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya kinerja guru bisa disebabkan oleh motivasi, kompensasi dan islamic leadership / kepemimpinan dalam islam.

  • Kepemimpinan dalam perspektif Islam menurut (Nawawi, 1993) adalah kemampuan seseorang dalam memimpin umat untuk menjauhi perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah yang dilakukan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri. Dalam Islam, konsep kepemimpinan diyakini memiliki nilai khusus bukan hanya pengikut dan pencapaian tujuan organisasi.
  • Menurut Mujiono (2002), kepemimpinan dalam Islam adalah seorang pemimpin yang menjalankan fungsi kemanusiaan sebagai khilafah di muka bumi ini dan harus dilakukan berdasarkan Al-Qur'an dan hadits. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan Islami adalah cara memimpin umat oleh seorang pemimpin yang dapat menjaga amanah dan tanggung jawab kepada anggota dan Allah SWT berdasarkan Qur'an dan hadits.

  • Hal ini diperkuat berdasarakan penemuan dalam penelitian Hakim, A. (2012) yang menyatakan bahwa islamic leadership / Kepemimpinan Islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan, selanjutnya temuan lain dalam penelitian Harahap, S. (2016) juga menyatakan bahwa islamic leadership / Kepemimpinan Islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan, begitu juga terdapat temuan lain dalam penelitian Wijayanti, R., & Wajdi, F. (2012) yang menyatakan juga bahwa islamic leadership / Kepemimpinan Islami berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Karyawan, serta terdapat temuan lain juga dalam penelitian Wijayanti, R., & Meftahudin, M. (2016) yang menyatakan islamic leadership / kepemimpinan Islami berpengaruh     signifikan     positif     terhadap kinerja  karyawan.  Hal  ini didasarkan  pada tingkat    signifikansi kepemimpinan    islami sebesar 0,000<0,05 sehingga hipotesis pertama diterima. Sedangkan dalam penelitian lain, Jannah, M., Suwardi, Iriyanto, S. (2016) menemukan bahwa Kepemimpinan Islam tidak terdapat pengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan. Pembuktian secara empiris terlihat pada nilai t hitung (-1,193) < t tabel (1,303).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun