Mohon tunggu...
Syukriyati Ainirrohmah
Syukriyati Ainirrohmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pascasarjana IAIN METRO

Magister Ekonomi Syariah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hiwalah

13 Oktober 2023   20:14 Diperbarui: 13 Oktober 2023   20:19 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hiwalah artinya memindahkan. Yang dimaksud memindahkan adalah pengalihan atau pemindahan piutang dari tanggungjawab seseorang kepada tanggungjawab orang lain. Hiwalah bisa dimengerti sebagai suatu bentuk perjanjian yang ditandatangani oleh tiga pihak, di mana tanggungjawab membayar hutang pihak pertama kepada pihak kedua ditanggung oleh pihak ketiga mengikut perjanjian. Prinsip hiwalah yang diterapkan kepada bank syariah dalam bentuk produk bai' al-istishna dan bai' al-salam. Produk bai' al-istishna merupakan mekanisme jaminan piutang oleh bank syariah kepada pelanggan yang mempunyai kewajiban hutang untuk membiayai proyek. Bank syariah akan memperoleh keuntungan berdasarkan perkongsian keuntungan daripada proyek yang dijalankan oleh pelanggan. Manakala produk bai' al-salam pula merupakan mekanisme penutupan piutang yang dijalankan oleh bank syariah bagi pelanggan yang menjalankan transaksi jualan bukan tunai. Pelanggan yang tidak mempunyai uang tunai untuk membiayai proyek, bank syariah secara otomatis akan menjadi penjamin piutang untuk proyek yang perlu dibayar oleh pelanggan. Oleh karena itu terdapat perjanjian mengenai jumlah dan batas masa pembayaran piutang, Bank Syariah berhak mendapatkan lebihan daripada keuntungan pembiayaan proyek yang diperoleh pelanggan. Secara umumnya, keuntungan yang diperolehi ditentukan berdasarkan persetujuan kedua-dua pihak yaitu antara bank syariah dengan pelanggan berdasarkan rasionalisasi mendapatkan keuntungan daripada pembiayaan proyek. Pelanggan yang sekiranya barang yang dibeli tidak dibuat secara tunai, maka bank syariah seolah-olah menjadi penjamin piutang pelanggan terhadap barang yang dibeli. Sementara itu, pelanggan mempunyai kewajiban untuk melunaskan hutangnya kepada Bank Syariah berdasarkan perjanjian antara kedua belah pihak yaitu dibayar langsung atau secara angsuran. Disebabkan perjanjian ini, bank Islam berhak menerima lebihan atas tanggungjawab mereka untuk membayar hutang untuk pembelian barangan yang dibeli oleh pelanggan. Secara umumnya, keuntungan mesti dipersetujui oleh kedua-dua pihak berdasarkan nilai asal harga barang dan perbandingan masa yang diperlukan untuk pembayaran penuh. Faktor penghalang dalam hiwalah adalah tingkat pemahaman masyarakat yang rendah terhadap perbankan syariah, kurangnya sosialisasi hiwalah berkaitan produk bai' al-istishna dan bai' al-salam, kelemahan jaringan perbankan syariah dengan bank lain dan kemudahan dalam talian. rangkaian. bank. perkhidmatan yang masih belum dibangunkan seacra optimal.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun