Judul artikel ini untuk mewakili pertanyaan beberapa rekan penulis yang sedang menempuh pendidikan sarjana dan magister. Mereka mengajukan pertanyaan itu sebagai langkah awal untuk penyelesaian skripsi dan tesis. Jika judul telah diajukan ke sistem administrasi kampus, maka mahasiswa memperoleh dosen pembimbing penelitian, kemudian membuat penelitian, penulisan, seminar hasil, dan publikasi.
Permasalahan muncul bagi rekan mahasiswa tadi tatkala diminta menentukan judul penelitiannya. Mereka bingung dan mengalami kesulitan. Bagaimana cara menemukan judul tersebut. Akibatnya, terjadilah penyakit sedikit bergaya “epilepsi” ditengah kegalauannya.
Aneh kan? Kenapa judul penelitian yang dicari? Lalu, kemana semua dasar teori dan suasana akademis yang seharus terbangun selama menempuh pendidikan sarjana dan magister? Maaf, apa suasana akademis telah berubah menjadi jadwal absensi dan pemberian nilai untuk mencapai selembar kertas yang bernama ijazah?
Penulis, tak ingin berpolemik dengan gejala perubahan nuansa akademis menuju jadwal pencapaian ijazah. Tetapi, melalui tulisan ini, penulis sekadar mengingatkan pembaca yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, terutama yang sedang menyelesaikan penelitian dan menghasilkan skripsi, tesis, dan disertasi.
Peringatan Pertama, anda jangan berharap bahwa sebuah judul penelitian bagai wangsit dari semesta alam tetapi anda harus mencari dan menemukannnya sendiri.
Peringatan kedua, jangan mencari judul hanya dengan bermodalkan pertanyaan dan berharap orang lain akan dengan mudah memberikan jawabannya.
Peringatan ketiga, jika anda tak mampu menjalani proses pengembangan pengetahuan secara sistematis dalam dunia akademik yang diwujudkan dalam bentuk skripsi, tesis, dan disertasi, maka sebaiknya anda jangan menyandang gelar yang menjadi konsekuensi dari penghargaan akademis tersebut!
Peringatan keempat, anda harus mampu berdiri dikaki sendiri (berdikari) dalam penggunaan logika, rasa ingin tahu, mengasah kepekaan terhadap identifikasi masalah, mencari beragam alternatif solusi terhadap masalah yang berhasil anda identifikasi dan perlu dipecahkan, menuliskan proses-proses itu dalam laporan penelitian yang disebut skripsi, tesis dan disertasi.
Ubah Paradigma
Untuk menghindari empat peringatan dari penulis, maka harus ada perubahan paradigma dalam pemikiran anda! Pertama, anda harus mengubah pemikiran bahwa penelitian untuk skripsi, tesis, dan disertasi anda harus dimulai dari judul penelitian. Kedua, anda harus ke arah pemikiran bahwa penelitian bertujuan untuk mencari tahu atas suatu fenomena yang belum terjawab, mencari solusi terhadap masalah terjadi, mencari perbaikan dan pengembangan terhadap pengetahuan yang sudah tercatat oleh umat manusia. Bukan untuk mencari gelar!
Jika anda memulai penelitian dengan mencari judul, maka langkah itu sama halnya anda hanya membaca sebuah buku yang dimulai dari sampulnya yang berisi informasi judul, penulis dan penerbit serta tahun terbitnya. Tatkala anda membuka lembar demi lembar ilmu di dalam buku tersebut. Anda akan terjebak kedalam lintasan pengetahuan yang telah dibangun oleh orang lain. Paradigma ini hanya tepat jika anda melakukan analisa pustaka.