Mohon tunggu...
Syukri M Nur
Syukri M Nur Mohon Tunggu... Dosen - Peminat Masalah Energi Terbarukan dan Pendidikan Tinggi, serta lingkungan hidup

Salam Nusantara ! Mengabdi untuk negeri ? Saya menempuh melalui dunia swasta. Menjadi konsultan bagi pengusaha yang berminat membangun unit usaha di energi terbarukan terutama berbasis pada bahan baku biomassa, energi angin, dan surya. Pengabdian sosial digalang melalui kegiatan pendirian PAUD Insan Mandiri, dan membimbing anak-anak muda untuk berusaha, bahkan kalangan guru untuk mampu menulis artikel ilmiah. Laman di www.syukrimnur.academia.edu merupakan sarana berbagai untuk informasi energi terbarukan dan bioenergi, anda juga dapat melihat biodata saya. Salam Keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hore! Aku Menulis Lagi di Kompasiana

10 September 2019   18:00 Diperbarui: 10 September 2019   18:01 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rindu hampir tak terbalas karena lupa punya laman sendiri di Kompasiana. Ha ha ha ha ha ha...aku tertawa lagi karena sempat terlupa karena tersita waktu ini mempersiapkan diri jadi materi dosen sekolah pasca sarjana. Hampir dorman otak ini untuk menulis di keyboard komputer karena tak ingin juga terbawa arus politik sesaat. Namun, akhirnya waktu berselimut kelupaan dan keengganan masuk arus politik membuat rinduku harus diobati.....menulis dan semoga berminat membacanya. 

Peta jalan sudah kubuat dalam benak ini sebagai panduan menulis.....Tak akan bergeser sedikitpun dari tema-tema pendidikan tinggi, energi baru dan terbarukan, pertanian, lingkungan hidup, dan yang menjadi andalan saya adalah humaniora yang menjadi alasan saya direkrut jadi mahasiswa IPB  

Peta jalan ini tidak hanya memandu namun memiliki sebuah target yang kelak jadi kumpulan tulisan dan semoga dapat dibukukan. Sebuah rencana yang dibangun dari perjalanan hidup sebagai peneliti dan sedikit waktu sebagai pengusaha namun belum berhasil.  Ha ha ha ha ha ha...izinkan penulis tertawa karena ternyata hidup ini tidak harus selalu berhasil dan kaya. Kata gagal juga perlu ditertawakan namun logika masih harus bekerja untuk mencari solusi dan lintasan hidup yang sesuai. 

Salam hormat dari Bogor. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun