Mohon tunggu...
Syukran Misilu
Syukran Misilu Mohon Tunggu... -

Mengedukasi diri menjadi lebih bk dr waktu ke waktu dan Insya Allah mampu berbagi kebaikan tuk keluarga, sahabat & orang-orang yang membutuhkan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suara Hati Saat Bencana

26 Februari 2012   16:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:02 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awan hitam mengarak hujan

Mengintari alam sepanjang malam

Hawa panas meremukan tulang

Gemuruh yang ada menggidikan bulu roma

Melumat habis kehidupan yang terhampar

Aku seperti tak terusik oleh semuanya

Kilatan cahaya bersahut-sahutan di cakrawala

Membidik setiap sudut ruang hidup

Gelombang disamudera menghantam tanpa ampun

Teriakan histeris hilang tak berbekas

Yang tersisa hanya puing-puing kehidupan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun