Aku pulang terlambat malam ini, sekitar pukul 20.22 WIB, kerjaan rampung, kaki terhenti sejenak melihat sesuatu yang menarik disana. Bulan nampak lebih dekat, cahayanya terpancar kemerahan. Sepanjang jalan pantura helmku buka tutup, sesekali menengok bulan lalu kembali fokus ke jalan.
Woaah.... Dijembatan lengkung aku memperlambat laju motor, disana aku melihatnya tampak lebih jelas. Jalanan terpantau sepi, rasanya aku ingin berhenti saja. Bibirku tersenyum padanya berbisik hal-hal yang ada dalam pikiranku. Bulan berada disisi depanku hingga ia nampak bergeser ke sisi kanan ketika jembatan lengkung hampir ku lewati seluruhnya. Sejenak ia hilang dari pandanganku. Aku harus bergegas pulang.
Malam ini rasanya lebih dingin.Sepintas aku teringat rembulan dijembatan lengkung, seolah ia juga balas berbisik bahwa ini tidak apa-apa, tidak apa-apa meski tanganku kaku karna dingin, tidak apa-apa meski angin malam terasa menusuk dadaku, tidak apa-apa untuk melaju sendiri dimalam sunyi. Ketika aku sampai dirumah ayah ibu, segalanya akan tetap baik-baik saja.
#Batang,25/07/2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H