Ku awali dengan permintaan maaf padamu
Sejak lama sudah kurasa perasaan itu..
Semakin kupendam, Â semakin menjadi egois,
Sudah lama kita saling menyapa dan berbincang.
Aku khawatir terselip satu, dua kata yang menyinggung. Tiga, empat kata yang pasti membosankan. Sebagian bertele-tele dan terlalu panjang, Sebagian lain membuatmu terkejut dan heran.
Namun ada hal lain lebih dari itu yang harusnya diungkapkan.
Aku takut isi pesanku membuatmu marah
Menyita waktumu untuk membaca kata demi kata.
Aku yakin tidak ada yang terlewat, Â karena rasa percaya diriku yang hebat atas perasaan ini,
Meski begitu aku tetap takut menyulut amarahmu. Harusnya aku juga percaya diri kamu bisa mengerti.
Namun seolah ini menjadi perasaan yang tarik ulur. Sekarang aku banyak membuang kata tanpa inti. Menuliskan pesan namun tidak membawa isinya.
Perasaan itu seperti hujan yang kadang turun dengan tenang, kadang juga bersama badai,
Namun terkadang ia tidak pernah ada sama sekali.
......
Batang 29/05/2021
Bumi