Mohon tunggu...
Syrillus Krisdianto
Syrillus Krisdianto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Jambi

Suka berdiskusi, bermusik dan otomotif

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dukung Ganjar 2024, Idealisme Partai Buruh Dipertanyakan

11 Mei 2023   00:37 Diperbarui: 11 Mei 2023   00:44 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Belasan pimpinan buruh di Indonesia menemui calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo terkait dukungan mereka dalam Pemilihan Umum 2024 (01/05/2023). Pertemuan ini berlangsung tertutup di kantor perwakilan Provinsi Jawa Tengah yang berlokasi di Jakarta.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengungkapkan dukungan ini diberikan sebab selama ini Ganjar diasumsikan berhasil mengayomi para buruh.

Selain Andi, nama pimpinan buruh yang ikut menemui Ganjar adalah Said Iqbal, selaku Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI). Beliau mengungkapkan ada 12 pimpinan yang akan bertemu Ganjar Pranowo. 

"Konferasi buruh terbesar di KSPSI akan membentuk segera relawan buruh sahabat Ganjar. Jadi hari ini saya katakan relawan buruh sahabat Ganjar Pranowo akan segera berdiri di seluruh Indonesia. Termasuk di luar negeri," ungkap dia.

Dalam momen ini, penulis mempertanyakan sikap organisasi dan partai buruh yang diasumsikan tidak konsisten. Beberapa hari sebelumnya, pihak tersebut mengungkapkan tidak akan berkoalisi dengan partai pendukung UU Cipta Kerja atau Omnibuslaw. Hal ini diungkapkan oleh Said Iqbal selaku Ketua Umum Partai Buruh.

Beliau mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan mendukung partai yang mendukung Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja. Namun, kenyataannya Partai ini mendukung Ganjar Pranowo yang jelas-jelas diusung oleh PDIP, padahal partai pengusung ini mendukung UU Cipta Kerja maupun Omnibuslaw. 

Selain itu, penulis menduga ada praktik Patronase Politik, karena sangat tidak masuk akal Partai dan Organisasi yang getol melakukan aksi menolak UU Cipta Kerja tiba-tiba berubah haluan mendukung Capres yang didukung oleh Partai Pendukung UU Cipta Kerja. Intinya, Penulis berasumsi bahwa Partai Buruh cenderung pragmatis, hanya membawa nama buruh untuk kepentingan politik praktis, hal ini menjadi ironi bagi kaum buruh.

 

 
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun