Mohon tunggu...
Syofyan el Comandante
Syofyan el Comandante Mohon Tunggu... Pelaut - Sekretaris Jenderal SP.SAKTI/Mahasiswa STIH Sultan Adam Banjarmasin.

Mantan awak kapal yang ingin mendedikasikan sisa hidup untuk pelindungan hak - hak pekerja maritim

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perhatian Organisasi Keagamaan Indonesia terhadap Kesejahteraan Awak Kapal: Perlukah Kita Berbenah?

13 Juni 2024   07:14 Diperbarui: 14 Juni 2024   15:06 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah maraknya isu kesejahteraan dan perlindungan awak kapal di luar negeri, peran organisasi sosial keagamaan dalam memperjuangkan hak-hak mereka menjadi sorotan. Organisasi seperti Stella Maris, Flying Angels, dan Christian  Mission to seafarers menunjukkan dedikasi tinggi dalam membantu awak kapal, baik dalam hal kesehatan, spiritualitas, maupun advokasi.

Namun, di Indonesia, kiprah organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) ,Muhammadiyah, dll  dalam bidang ini masih terbilang minim. Padahal, Indonesia merupakan negara maritim dengan jumlah awak kapal yang besar. Hal ini menimbulkan pertanyaan: Mengapa organisasi keagamaan di Indonesia belum menunjukkan kepedulian yang signifikan terhadap kesejahteraan awak kapal?

Beberapa faktor mungkin berkontribusi pada fenomena ini. Pertama, kurangnya kesadaran publik tentang pentingnya kesejahteraan awak kapal. Kedua, minimnya informasi dan akses bagi organisasi keagamaan untuk menjangkau awak kapal. Ketiga, belum adanya program atau inisiatif konkret dari organisasi keagamaan untuk membantu awak kapal.

Menyadari hal ini, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan perhatian organisasi keagamaan di Indonesia terhadap kesejahteraan awak kapal. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Meningkatkan kesadaran publik: Edukasi masyarakat tentang peran penting awak kapal dalam ekonomi dan kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan melalui media massa, seminar, dan program edukasi lainnya.
  • Membangun kolaborasi: Memfasilitasi kerjasama antara organisasi keagamaan dengan organisasi maritim dan pemerintah untuk mengembangkan program yang berfokus pada kesejahteraan awak kapal.
  • Mempermudah akses: Memberikan akses bagi organisasi keagamaan untuk menjangkau awak kapal, baik melalui program kunjungan maupun platform digital.
  • Mengembangkan program: Mendukung organisasi keagamaan dalam mengembangkan program yang sesuai dengan kebutuhan awak kapal, seperti program kesehatan, spiritualitas, dan advokasi.

Melibatkan organisasi keagamaan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan awak kapal bukan hanya bermanfaat bagi awak kapal itu sendiri, tetapi juga bagi bangsa Indonesia secara keseluruhan. Awak kapal yang sejahtera dan terlindungi akan berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan efisiensi industri maritim, sehingga mendukung kemajuan ekonomi nasional.

Diharapkan dengan adanya artikel ini, dapat mendorong organisasi keagamaan di Indonesia untuk lebih aktif dalam memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan awak kapal. Mari bersama-sama berbenah dan membangun masa depan maritim Indonesia yang lebih adil dan sejahtera bagi semua.

Image: Stella maris
Image: Stella maris

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun