Mohon tunggu...
Synne Lulla
Synne Lulla Mohon Tunggu... lainnya -

Puisi tatanan bait, yang bersyair indah berdasarkan hati, ide dan semua inspirasinya. Sebagai gambaran diri aktualisasi hati. Salam manis. Folow me Instagram @ngepuisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seluka Memar Rindu Ini,

31 Desember 2012   05:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:45 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sorot matamu cukup untuk memecah keheningan antara kita. Tak perlu yang lain. Cukup memandang matamu rasanya cakrawalaku meluas indah,

Sentuhanmu mnempatkanku pada titik tanpa gravitasi.Membawaku pada lapisan langit tanpa oksigen.

Tapi sungguh, sesak yang menyenangkan,

Ada kerinduan yang tak sempat terucap rembulan pada surya. Ia hanya menatap hampa di penghujung hari, penghujung bulan, penghujung tahun,

Adalah aku, seorang terhukum tembak,engkau algojo rindu,

Jangan bidik jantungku,tapi hatiku yang merindu peluru cinta.

Pikiran tentang dirimu,
bayang-bayang dirimu,
khayalan dirimu,

semua berkutat berkeindahan,
tak mampu menyusun serpihan sajak puitis lagi,

Adalah memar,yg menjalar pada akar-akar pikiran. Membiru mengubur rajut-rajut rindu.

Adalah memar,yang kau tebar. Pada debar jantung yg bergetar. Di ingatan,kau yang slalu benar

Dan memar,,,,,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun