.
Pada malam kesekian,
Aku menerima sebuah paket atas nama rasa,
Ku buka namun tetap sama, kosong
Mungkin isinya tercecar di perjalanan.
.
Tentang rindu,
Ia bukan hanya tentang pertemuan saja,
Bukan pula hanya tentang tangan yang saling rengkuh semata.
.
Mematikan rinduku padamu itu percuma,
Meski telah aku makamkan dan tak pernah aku menziarahinya,
Ia tetap saja gentayangan menghampiriku, dibalik misterinya sepi.
.
Senyummu masih samar di lembah kerinduan,
Sedang langkahku kian goyah di terpa angin kecemburuan.
.
Kenangan paling nyata ketika sosokmu menghilang,
Ialah kerinduan teramat dalam………
.
Puisi adalah pelampiasan perasaan,
Yang paling santun, sebab,
Di wakili oleh kata-kata,
Yang anggun.
.
Disudut kamarku,
Sebuah bingkai sudah kusiapkan,
Bukan fotomu, namun kasih hangat,
Yang selama ini kau berikan untukku.
.
Barangkali kita adalah kopi dan gula,
Di cangkir yang sama,
Sedang kebahagiaan,
Serupa air panas,
Yang tak pernah,
Menyentuh kita.
.
Dibalik malam,
Semua kebahagiaan tersimpan,
Dan oleh malam kesepian di bangunkan dari tidur panjang.
.
Kelak, tepat ketika matahari terbenam di pagi hari, ciintaku padamu mati.
.
image politico.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H