Mohon tunggu...
Synne Lulla
Synne Lulla Mohon Tunggu... lainnya -

Puisi tatanan bait, yang bersyair indah berdasarkan hati, ide dan semua inspirasinya. Sebagai gambaran diri aktualisasi hati. Salam manis. Folow me Instagram @ngepuisi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penaku Berwarna Merah

21 Januari 2014   22:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:36 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1390318894231331272

[caption id="attachment_317365" align="aligncenter" width="1024" caption="image"][/caption] .

Penaku berwarna merah,

Jaga-jaga untuk puisi bertema darah,

Bila kau marah, buang saja di selokan depan rumah!

.

Sore ikut menangis bersamaku,

Ledakan guntur membatuku memaki,

Aku berdiam tak berdaya, luka terlalu dalam membenam.

.

Ketabahan mana lagi yang tak kukenali,

Sedang cinta baru saja tumbuh tersemai,

Hatiku terlalu sadar suatu waktu pasti terkapar.

.

Kala tanah basah diguyur hujan,

Aku tengah bercerita tentang kepedihan,

Melambaikan tangan tanda salam perpisahan.

.

Memandang wajahmu penuh perasaan,

Menatap matamu tajam dengan satu pesan,

Sampai kapan pun cerita ini jangan pernah kau lepaskan.

.

Lutut ini tak pernah absen bertelut,

Lutut ini penompang doa-doa malam,

Saat semua kurangkum di syafaat sebelum tidur.

.

.

gambar : silesungpipitsprops.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun