Bersenandung kembali bersama senja,
Menyanyikan puisi dengan diksi yang berantakan,
Merangkainya dari balik rintikan hujan,
Berharap dirimu datang membawa keteduhan,
Kembali aku berimaji kasih, meringkih di dingin sore ini,
Mengutarakan rasa yang tak terjamah,
Menuliskan sejuta kata cinta agar kita mesra berdua,
Semoga kau tak bosan, meski wajahku tak mempesona.
Senja, aku dan kamu, terhalang awan kelabu.
Tuhan sedang menyeimbangkan alam lewat pergantian cuaca,
Dan kita berusaha memadukan rasa,
Memaksa Tuhan untuk merestui jalan kita..
Rintikan hujan dan Senja,
Berbeda rupa dan warna,
Tapi sama-sama dirindukan datangnya,
Aku dan kamu,
Berbeda jalan dan kebiasaan,
( Semoga ) Tetap dalam setapak jalan bersama.
Seperti hujan dan senja yang datang bersamaan..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H