Mohon tunggu...
Syndi Nur Septian
Syndi Nur Septian Mohon Tunggu... -

Seorang laki-laki yang berada di usia angka 2

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita Bertemu Kasih

26 Juli 2014   08:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:11 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita bertemu di padang pasir yang gersang..
Menangisi panas yang begitu menyiksa badan..
Merontah di pasir yang selalu tuli dengan teriakan,
Dan angin yang masih saja menusuk mata dengan kedebuan..

Alam kemudian berotasi, menguji janji suci dua anak bumi..
Memerintahkan hujan untuk membuat perih luka,
Dan kemudian datang matahari dengan panas menyengatnya,
Kita terluka, kemudian berdiri perlahan menantang semuanya..

Kita bertemu lagi kasih, dan padang pasir itu sudah pergi..
Mungkin dia fatamorgana alam bawah sadar kita,
Atau kita yang selalu memunculkan fatamorgananya..
Hingga kita jauh dari sebuah realita cinta dunia..

Kemana padang pasir itu pergi?
Kemana rotasi alam itu?
Dan kemana ujian janji suci dua anak bumi?
Semua hilang, tak pernah kembali..

Tapi kasih..
Aku bertemu denganmu lagi,
Bertemu di taman mawar merah merekah indah,
Menikmati kicauan burung, dan Alunan merdu kecapi bidadari..

Tuhan Memang Maha Romantis, Kasih..
Surga memang begitu sangat indah..
Seindah wajah yang kusebut dalam doa..
Dan takdir pun setuju, Bahwa kamu Bidadari Surgaku..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun