Desa Lumeneng, Kec. Paninggaran, Kab. Pekalongan (22/07/2023) -- Di Indonesia, masalah stunting masih menjadi ancaman serius sehingga diperlukan penanganan yang tepat. Menurut WHO (World Health Organization) stunting adalah gangguan pertumbuhan pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat infeksi berulang dan kekurangan gizi kronis. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.
 Kondisi ini ditandai dengan panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standar. Secara medis, stunting terjadi ketika tinggi badan anak berada di bawah kurva pertumbuhan yang seharusnya. Ada sederet faktor yang bisa meningkatkan risiko stunting, yang paling sering adalah tidak terpenuhinya asupan gizi dalam jangka panjang Oleh karena itu, perlu digiatkannya penyebaran informasi yang dapat dilakukan melalui metode penyuluhan mengenai pencegahan stunting dengan pemenuhan gizi yang seimbang sejak 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK)
Hasna Umniya Mumtaz, mahasiswa KKN Tim II Undip 2022/2023 yang mengabdi di Desa Lumeneng, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, mengambil peran penting dalam menyediakan edukasi bagi ibu muda mengenai pentingnya pemenuhan gizi yang seimbang anak hingga remaja terkhususnya remaja perempuan untuk memutus rantai "lingkaran setan stunting". Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Lumeneng pada 22 Juli 2023 memiliki tujuan yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin ketiga yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia.
Kegiatan ini diikuti oleh ibu muda, kader masyarakat, ibu PKK, sehingga total perserta berjumlah 30 orang. Acara dimulai dengan pemaparan materi mengenai fenomena "lingkaran setan stunting" yang menjadikan stunting sulit untuk dienyahkan.Â
Kemudian pemaparan materi mengenai nutrisi apa saja yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Tidak hanya itu, terdapat juga materi mengenai mitos-mitos stunting yang sudah ada di masyarakat. Selama kegiatan pemaparan berlangsung, peserta yang hadir mendengarkan serta menyimak materi yang dipaparkan. "Materi yang disampaikan sangat bagus, semoga ibu-ibu yang hadir tadi bisa melaksanakan ilmu-ilmu tersebut. " ujar salah satu salah satu kader Kesehatan.
 Untuk mendukung kegiatan penyuluhan, mahasiswa KKN Tim II Undip membuat media cetak berupa leaflet yang berisi informasi mengenai tatacara pemberian makan anak dengan benar. "Dengan adanya leaflet ini, diharapkan ibu-ibu tahu cara anaknya yang sulit makan menjadi mau makan" ujar salah satu kader Kesehatan. Acara ditutup dengan foto bersama dengan hadirin.
Stunting merupakan masalah besar karena menjadi ancaman terhadap kesejahteraan dan ketahanan nasional jangka panjang. Adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat sadar akan pentingnya pemenuhan gizi seimbang sejak dini untuk pertumbuhan dan perkembangan anak hingga memasuki usia remaja agar anak terhindar dari stunting.
Penulis : Hasna Umniya Mumtaz - Fakultas Kedokteran
DPL : Pangi, S.T., M.T.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H