Mohon tunggu...
Sylvia Savira
Sylvia Savira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sylvia Savira adalah seorang mahasiswa yang suka memperhatikan keadaan sekitar dan menyalurkannya melalui hasil karya dokumentasi berupa jepretan foto dan video

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Minyak Atsiri Kulit Jeruk Baby Java: dari Sampah Menghasilkan Cuan

18 Juli 2024   11:31 Diperbarui: 18 Juli 2024   11:33 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Badan Pusat Statistik (2022), Jawa Timur termasuk daerah penghasil jeruk terbesar di Indonesia yaitu dengan total produksi 1.134.070 ton. Terdapat berbagai varietas jeruk yang dibudidayakan di Jawa Timur salah satunya jeruk baby java. Jeruk ini biasa diolah menjadi minuman jeruk peras dan olahan lainnya seperti permen dan sirup. Jeruk baby java tergolong ke dalam jeruk manis tanpa asam (acidless orange) dan sering juga disebut dengan jeruk pacitan atau jeruk peras.

Tingginya produksi olahan jeruk sebanding dengan kulit jeruk yang dihasilkan yaitu sebanyak 309.678 ton/tahun. Kulit jeruk menyumbang peningkatan jumlah limbah organik sebanyak 40-50% secara signifikan setiap tahunnya. Selain itu, kulit jeruk juga menyumbang emisi gas CO2 4,5 ton yang tentunya menimbulkan permasalahan pada lingkungan. Oleh sebab itu, perlu ada upaya pengolahan limbah kulit jeruk agar dapat menghasilkan keuntungan dan mengurangi potensi degradasi lingkungan.

Apabila dilihat dari kandungannya, kulit jeruk memiliki kandungan minyak atsiri yang dapat digunakan di berbagai industri. Minyak atsiri merupakan minyak nabati yang memiliki bau khas dan mudah menguap pada suhu ruang. Minyak kulit jeruk baby java dapat digunakan sebagai bahan aromaterapi, obat pengusir nyamuk, pengharum ruangan, penambah cita rasa makanan, dan bahan parfum. Selain itu, kandungan dalam minyak kulit jeruk baby java berupa limonene dapat digunakan dalam industri kosmetik, parfum, cleaner, industri cat, dan beberapa flavor industri lainnya. Dalam dunia perdagangan, minyak atsiri dipandang memiliki peran strategis untuk menghasilkan produk primer dan sekunder. Berdasarkan data International Trade Center (ITC), ekspor minyak atsiri Indonesia tahun 2022 menyentuh angka USD 172,873 juta. Menurut Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), pada tahun 2020, harga minyak jeruk untuk ukuran 15 ml menyentuh harga 2.980 JYP atau sekitar  Rp 307.691,68 di pasar Jepang.  Untuk memperoleh minyak dalam kulit jeruk ini sendiri dapat dilakukan dengan proses salah satunya adalah ekstraksi. Proses ekstraksi akan membantu proses pengeluaran minyak dengan bantuan pelarut seperti air, etanol, heksana, dan jenia pelarut lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun