Mohon tunggu...
Sylvia Nurhasanah Mustofa
Sylvia Nurhasanah Mustofa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah seorang mahasiswa Kimia di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Setiap hari, saya terlibat dalam eksplorasi yang mendalam tentang dunia mikroskopis dan reaksi kimia. Dari laboratorium hingga ruang kuliah, setiap momen di kampus ini adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Hallo! Saya Sylvia Nurhasanah Mustofa, seorang pecinta kata-kata, penjelajah pikiran, dan penikmat cerita. Dalam kesibukan sehari-hari, hobi menulis dan membaca menjadi ladang subur bagi imajinasi saya. Mari saya ajak Anda untuk sedikit lebih dekat mengenal saya. Menulis bagi saya adalah lebih dari sekadar rangkaian kata. Ia adalah medium di mana saya menyampaikan ide, emosi, dan pengalaman. Setiap kalimat adalah jendela ke dunia yang baru, menghadirkan nuansa yang berbeda-beda bagi pembacanya. Dari tulisan-tulisan saya, saya berharap dapat menginspirasi, menghibur, atau bahkan sekadar merangsang pikiran Anda. Membaca adalah kegiatan yang selalu memikat saya sejak masa kecil. Dari buku-buku klasik hingga karya-karya kontemporer, setiap halaman adalah perjalanan yang mengasyikkan bagi saya. Dalam dunia yang terus berubah, membaca memberikan saya kesempatan untuk belajar, bertumbuh, dan melihat dunia dari berbagai sudut pandang. Melalui blog ini, saya berharap dapat berbagi kecintaan saya akan dunia literasi dengan Anda semua. Mulai dari ulasan buku, tips menulis, hingga pengalaman pribadi, mari kita menjelajahi dunia melalui kata-kata bersama-sama. Saya berharap Anda menikmati perjalanan ini sebanyak yang saya nikmati dalam menciptakannya. Terima kasih telah bergabung dalam petualangan literasi saya! Selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pengasaman Laut: Ancaman Lingkungan yang Tak Terlihat dari Pemanasan Global

27 Mei 2024   10:21 Diperbarui: 27 Mei 2024   11:11 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.noaa.gov/sites/default/files/styles/landscape_width_1275/public/legacy/image/2019/Jun/pmel-oa-imageee.jpg?h=920929c4&itok=B3Onm9c-Input su

Pemanasan global terjadi karena suhu rata-rata di atmosfer, lautan, dan daratan bumi meningkat akibat aktivitas manusia yang memperkuat efek rumah kaca. Efek rumah kaca sendiri adalah proses di mana sinar matahari masuk ke bumi dan kemudian dipantulkan kembali sebagai panas inframerah. Panas ini terperangkap oleh gas rumah kaca seperti karbon dioksida, metana, nitrogen oksida, dan CFC, sehingga menyebabkan suhu bumi naik.

Pemanasan global telah lama menjadi topik utama dalam diskusi lingkungan. Kita sering mendengar tentang mencairnya es di kutub, naiknya permukaan laut, dan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi. Namun, ada satu aspek dari perubahan iklim yang kurang mendapat perhatian yaitu pengasaman laut. Meski kurang dikenal, pengasaman laut merupakan ancaman serius yang berdampak besar pada ekosistem laut dan juga kehidupan manusia.

 

Pengasaman laut mungkin masih terdengar asing di telinga segelintir orang, jadi yang perlu kita ketahui adalah pengasaman laut terjadi karena lautan menyerap karbon dioksida (CO2) dari atmosfer. Sejak revolusi industri, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan telah mengubah masyarakat, tetapi kemajuan ini membawa dampak negatif karena bergantung pada penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan gas rumah kaca. Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi telah meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer secara drastis. Sekitar 30% dari CO2 ini diserap oleh lautan, di mana CO2 diubah menjadi asam karbonat yang menurunkan pH air laut dan menyebabkan pengasaman. Data menunjukkan bahwa keasaman laut telah meningkat sekitar 30% sejak era pra-industri.

Nah, setelah kita mengetahui sedikitnya mengenai pengasaman laut kita juga perlu mengetahui dampak yang ditimbulkan dari hal tersebut. Berikut beberapa dampaknya:

  • Koral dan Terumbu Karang : Asam karbonat menghambat pembentukan kalsium karbonat, membuat terumbu karang rapuh dan mudah rusak.

Inpuhttps://th.bing.com/th/id/OIP.rf_Fh5TLVcM_GX7pBUMoogHaEK?rs=1&pid=ImgDetMaint sumber gambar
Inpuhttps://th.bing.com/th/id/OIP.rf_Fh5TLVcM_GX7pBUMoogHaEK?rs=1&pid=ImgDetMaint sumber gambar

https://media.nationalgeographic.org/assets/photos/526/300/27982c84-6c92-43ec-a74b-d3c3ff5d7624.jpg

  • Hewan Berkulit Keras : Kerang dan tiram kesulitan membentuk cangkang kuat, yang mempengaruhi populasi dan industri perikanan.
  • Plankton : Kondisi asam mengancam beberapa jenis plankton, yang mengganggu rantai makanan laut.
  • Ekonomi dan Ketahanan Pangan : Penurunan populasi ikan akibat pengasaman laut mengancam ekonomi dan ketahanan pangan komunitas pesisir yang bergantung pada perikanan.

Dari hal diatas lah kita perlu aware terhadap lingkungan karena pengasaman laut adalah isu global yang membutuhkan perhatian segera. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh ekosistem laut, tetapi juga oleh manusia. Kehilangan biodiversitas laut, penurunan populasi ikan, dan kerusakan terumbu karang adalah ancaman nyata bagi keberlanjutan lingkungan dan ekonomi.

Kita perlu mengambil tindakan untuk mengurangi emisi CO2. Ini termasuk beralih ke energi terbarukan, meningkatkan efisiensi energi, dan melindungi serta merehabilitasi hutan. Setiap langkah kecil yang kita ambil dapat berkontribusi pada upaya global untuk mengurangi dampak pemanasan global dan pengasaman laut.

Pengasaman laut mungkin tidak terlihat langsung seperti mencairnya es atau badai besar, tetapi dampaknya sangat signifikan. Sebagai bagian dari upaya global melawan perubahan iklim, kita harus menyadari dan bertindak terhadap ancaman ini. Melindungi lautan berarti melindungi masa depan kita. Sudah saatnya kita bertindak sekarang, sebelum terlambat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun