Mohon tunggu...
Syalwa Amandayeta
Syalwa Amandayeta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

menikmati yang Allah beri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al-Maududi dan Peran Pentingnya dalam Historiografi Islam Modern

15 Juni 2023   21:28 Diperbarui: 15 Juni 2023   21:34 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sayyid Abul A'la Maududi, juga dikenal sebagai Maulana Maududi, adalah seorang tokoh politik dan teolog Islam yang lahir di India pada tanggal 25 September 1903 di kota Aurangabad, Maharashtra, India. Ia dikenal sebagai pendiri dan pemimpin gerakan politik Jamaat-e-Islami, yang bertujuan untuk mengadvokasi dan menerapkan prinsip-prinsip Islam di masyarakat. Maududi lahir dari keluarga yang taat beragama dan berorientasi intelektual. Ayahnya, Sayyid Ahmad Husain, adalah seorang ulama dan hakim. Maududi menerima pendidikan awalnya di rumah dan kemudian melanjutkan studinya di Madrasah Furqaniyah, sebuah sekolah agama di kota Hyderabad. Di sana ia belajar bahasa Arab, Al Quran, hadits, dan ilmu-ilmu agama Islam lainnya. Sebagai seorang pemuda, Maududi dipengaruhi oleh gerakan nasionalis India dan gerakan reformis Islam yang dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Syed Ahmad Khan dan Allama Iqbal. Pada tahun 1920-an, Maududi mulai menulis artikel untuk majalah dan surat kabar, mengungkapkan pemikirannya tentang Islam dan masalah sosial yang dihadapi komunitas Muslim. 

Pada tahun 1941, Maududi mendirikan Jamaat-e-Islami di India dengan visi menciptakan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Ia menjadi pemimpin gerakan ini dan berperan aktif dalam mengorganisir dan memobilisasi massa. Selama periode ini, ia menulis banyak buku dan esai tentang Islam, politik, dan masyarakat. Setelah pemisahan India pada tahun 1947 dan pendirian negara Pakistan, Maududi pindah ke Lahore dan menjadikan Jamaat-e-Islami sebagai organisasi politik utama di negara baru tersebut. Ia melanjutkan tulisannya dan menyuarakan pandangannya tentang bagaimana Islam bisa menjadi landasan bagi pembentukan negara dan masyarakat. Maududi menekankan pentingnya memahami ajaran Islam secara komprehensif dan mengimplementasikannya dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, hukum, dan pendidikan. Dia menolak pemisahan agama dan negara dan berpendapat bahwa Islam adalah satu-satunya solusi untuk masalah manusia. 

Selain aktivitas politiknya, Maududi juga memimpin dan mengembangkan organisasi keagamaan, termasuk lembaga pendidikan Islam seperti Universitas Islam Internasional di Pakistan. Ia juga berusaha membangun relasi dengan ulama dan tokoh muslim di berbagai negara. Maududi meninggal dunia pada 22 September 1979 di Buffalo, New York, Amerika Serikat. Warisannya sebagai pemikir dan pemimpin gerakan politik Islam terus berlanjut, dan Jamaat-e-Islami tetap menjadi kekuatan politik yang signifikan di Pakistan dan negara-negara lain. Terlepas dari kontroversi seputar pendekatan dan pandangannya, biografi Maulana Maududi mencerminkan pengaruh dan peran penting yang dimainkannya dalam perkembangan gerakan politik dan pemikiran Islam di abad ke-20.

Sayyid Abul A'la Maududi juga memberikan sumbangan dalam sejarah tulisan Islam modern melalui beberapa karyanya. Meskipun fokusnya adalah pada politik dan pemikiran Islam, ia juga menyampaikan pandangan sejarah yang berpengaruh. Berikut adalah beberapa karya Al-Maududi yang relevan dalam sejarah tulisan Islam modern:

1. "Khilafat o Malukiyat" (Kekhalifahan dan Kepemimpinan Raja): Buku ini merupakan salah satu karya terkenal Al-Maududi yang membahas sejarah sistem kekhalifahan dalam Islam dan perbandingannya dengan sistem pemerintahan monarki. Ia mengkritik keras monarki dan berpendapat bahwa kekhalifahan merupakan model yang seharusnya diterapkan dalam negara-negara Muslim.

2. "Tarikh-e-Ummat" (Sejarah Umat): Buku ini merupakan sejarah umat Islam yang ditulis oleh Al-Maududi. Ia menjelaskan perkembangan awal Islam dan peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Islam, mulai dari masa Nabi Muhammad SAW hingga masa pemerintahan Khulafa ar-Rashidin. Karya ini memberikan pemahaman tentang perjuangan dan pencapaian umat Islam dalam sejarah mereka.

3. "Tareekh-e-Islam" (Sejarah Islam): Karya ini adalah sebuah studi sejarah yang lebih luas tentang Islam, mencakup perkembangan Islam dari masa Nabi Muhammad SAW hingga zaman modern. Al-Maududi membahas peristiwa-peristiwa penting, tokoh-tokoh Islam, dan perubahan sosial-politik dalam sejarah Islam, dengan fokus pada peran Islam dalam mempengaruhi masyarakat dan peradaban.

Meskipun karya-karyanya dalam sejarah tulisan tidak sekomprehensif dengan karya-karya lainnya, Al-Maududi memberikan sudut pandang Islamis tentang sejarah, menghubungkan peristiwa-peristiwa dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Islam. Pandangannya menekankan pentingnya sejarah dalam pemahaman dan pembentukan identitas serta peran umat Islam dalam masa kini.

Kontribusi penting yang Al-Maududi berikan dalam historiografi Islam modern terletak pada sudut pandangnya yang unik dan pengaruh yang luas terhadap pemikiran dan interpretasi sejarah Islam. Berikut adalah beberapa sumbangan pentingnya:

1. Pemahaman tentang Sejarah Islam: Al-Maududi memberikan pemahaman yang mendalam tentang sejarah Islam dengan fokus pada peran dan signifikansi Islam dalam perkembangan masyarakat dan peradaban. Ia menggambarkan peristiwa-peristiwa sejarah dan tokoh-tokoh dengan latar belakang Islamis, memberikan interpretasi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam.

2. Perspektif Islamis: Al-Maududi membawa perspektif Islamis yang kuat dalam sejarah Islam modern. Ia melihat sejarah sebagai perjuangan untuk menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan individu dan masyarakat. Pandangannya tentang sejarah menganggap Islam sebagai kekuatan utama yang membentuk perubahan sosial dan politik.

3. Kritik terhadap Sistem Non-Islam: Dalam karyanya, Al-Maududi memberikan kritik terhadap sistem politik dan sosial non-Islam, seperti kapitalisme dan demokrasi liberal. Ia melihat sejarah sebagai pertarungan antara nilai-nilai Islam dan sistem-sistem non-Islam, dan berusaha menggambarkan perbedaan antara kontribusi positif Islam dan kelemahan sistem-sistem tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun