Mohon tunggu...
Syellovea AnggunCahyani
Syellovea AnggunCahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

mahasiswa semester 1 universitas airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Melaut di Lereng Gunung : Paradigma Baru Sektor Perikanan

5 Januari 2025   08:40 Diperbarui: 5 Januari 2025   08:39 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika membicarakan tentang sektor perikanan hampir semuanya membahas tentang laut. Padahal, di Kabupaten Malang, terdapat banyak potensi luar biasa terutama di daerah pegunungan. Paradigma yang menyebutkan bahwa melaut hanya bisa dilakukan di pesisir itu harus diubah. Mengapa kita tidak mencoba untuk memulai “melaut” di lereng pegunungan?

 Kabupaten Malang yang terletak di antara garis Pantai Selatan dan dataran tinggi, menyebabkan ia memiliki sumber air deras dari pegunungan. Sayangnya, potensi yang melimpah ini seringkali tidak disadari oleh para penduduk sekitar. Mereka, hanya tertarik pada perhatian utama mereka yaitu pada hasil laut dari Pantai Selatan. Padahal, di zaman sekarang ini cara memperoleh hasil perikanan tidak hanya dengan mengandalkan dari hasil laut. Di zaman yang sudah modern budidaya ikan air tawar juga bisa dilakukan di daerah pegunungan. Teknik budidaya ini bisa menjadi solusi cerdas untuk menciptakan perikanan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Gagasan tentang budidaya ikan di pegunungan memang terdengar “melawan arus”. Namun, bukankah kemajuan sering kali lahir dari keberanian untuk berpikir diluar kebiasaan? Dengan potensi alam dan sumber daya ikan yang melimpah serta kondisi alam yang mendukung, Kabupaten Malang memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadi pelopor perikanan berbasis pegunungan pertama di Jawa Timur, bahkan di Indonesia.

 Bayangkan dampak positifnya jika petani di daerah pegunungan yang selama ini hanya bergantung pada pertanian konvensional, bisa mendapatkan sumber penghasilan tambahan melalui budidaya ikan? Tidak hanya itu, Masyarakat juga akan lebih mandiri secara pangan karena tidak sepenuhnya bergantung pada hasil tangkapan laut yang sering kali fluktuatif akibat cuaca buruk atau penangkapan berlebih. Namun, gagasan ini tentu tidak akan berjalan mulus tanpa hambatan. Salah satu tantangan terbesar yang mungkin akan terjadi adalah mengubah pola pikir masyarakat dan pemerintahnya sendiri. Ketika kita sudah terpaku terhadap satu pola pikir, perubahan sering kali dianggap terlalu sulit atau tidak realistis. Tetapi, jika kita tidak mencoba bagaimana kita bisa tahu bahwa program tersebut berhasil atau bahkan malah gagal?

  Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Malang harus mengambil langkah berani untuk mendukung ide ini. Mulai dari pelatihan budidaya ikan, bantuan teknologi, dan penyediaan akses pasar. Selain itu, kolaborasi dengan akademisi dan sketor swasta juga menjadi kunci untuk memastikan bahwa program ini akan terus berlanjut.

 Setelah semua hal – hal yang kiranya diperlukan sudah terpenuhi, “Melaut di Lereng Gunung” bukan hanya tentang membangun ekonomi perikanan yang baru. Namun, ini adalah tentang bagaimana kita berani memanfaatkan potensi local di Kabupaten Malang yang selama ini masih terabaikan. Kabupaten Malang memiliki peluang emas untuk membuktikan bahwa melaut tidak melulu tentang “Laut’, tetapi bagaimana kita melihat peluang dimana orang lain hanya melihat keterbatasan yang ada. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun