1/
seekor kupu-kupu bersilang arah di tengah telaga,
merentangkan sayapnya dengan riang,
dari satu tangkai ke tangkai lainnya membawa renungan,
seraya mencicipi parasnya musim kemarau,
tanpa mengejek suatu kebebasan di genggamannya.
2/
ia tak memalingkan mukanya untuk menyakiti,
di sampingnya penuduh dosa berceloteh nyaring,
dengan setengah kilo gram rayuan kuntum mekar,
dan semua kesenangan yang lebih menggoda,
tuan iblis: "aku tak sedang berdoa denganmu".
3/
bersikap sopan dengan sumsum tulangmu sendiri,
seperti yang dituliskan para leluhur,
bahwa daun-daun ini akan bernapas untukmu,
sebelum mereka berbicara dengan ruhnya,
pergilah! lenyap dari kehidupanmu sendiri.
4/
aku akan terbang lebih jauh,
meninggalkan ketelanjanganmu,
menggapai siang dan malam,
menolong kawanan siksaan dari bayangan kematian,
dan dalam anggur: "aku menari dan bernyanyi".
///
Atambua, 13 Agustus 2019