1//
Suatu senja yang mengharmonikan rasa
kegelapan menyelubunyi jeritan
membawa sekuntum mawar layu untuk bersaksi
tentang prahara kota tua ini akulah saksinya
2//
Tanpa tanya
tanpa pula jawaban yang mengiyakan isyaratnya
bergemuruh makin menoreh batin
dan merangkai renungan dalam amukan kepalsuan
3//
Melafal silsilah mengoceh lidah
merenung sejarah tiada konsepnya
mungkin amnesia efek redupnya pancaran manja sang bintang
atau teriris oleh tajamnya bulan sabit malam ini
4//
Sudut pandangan makin menghantui
menambah semangat tikus-tikus liar beraksi
memangsa puing-puing tanpa pamrih
terlelap dalam kelezatannya dan menghilang tanpa ucapan terima kasih
5//
Keheningan kian mengantarnya pada teduhnya mimpi
menyatu dengan dunia lain untuk lebih menguasai peka
tentang kursi-kursi empuk dan kalung-kalung berlian
tentang suara-suara kemurnian yang di beli tanpa dosa
6//
Mentari pagi membangunkan auranya untuk bercermin
perlahan menghidupkan roda kecurangannya
di aduk bersama pahitnya segelas kopi pagi
siap di telan bersama senyuman kelalaian
7//
Dari satu titik menuju titik lain
dari lantai berubin hingga pelepah daun kelapa
tergilas oleh amplop-amplop tebal
hingga janji yang memang mematikan gerak
8//
Hari berganti bulan untuk memadu
berjumpa abadi pada cantiknya dasi kupu-kupu
menebar tawa tak bernilai karakter
seolah-olah duri tiada tajamnya
9//
Jadi agen humoris untuk generasi kini
mencaci dengan botol-botol berwarna
dan menilai pemberi suara yang salah
tetap sama !!!
10//
Cukup sudah di ubrak-abrik
kedamaian relung ini bukan coretan kertas putih
namun kumpulan kristal yang berkobar-kobar
dari awal hingga akhir waktu
...